July 22, 2015

Ganti Dokter

Biar fair, saya akan melanjutkan cerita saya sebelumnya tentang perawatan di Natasha yang artikelnya laris manis itu. Guys, saya sudah stop menggunakan cream Natasha. Why? Karena setelah dua bulan, saya merasa ada tumbuh bulu-bulu halus di wajah saya. Saya worry dan akhirnya memutuskan untuk stop cream Natasha. Saya tidak tahu apakah semuanya mengalami hal yang sama atau hanya saya saja. Entahlah. Yang pasti saya sudah tidak menggunakan cream dari Natasha lagi. Selama saya menggunakan cream dari Natasha jujur saja wajah saya jadi halus dan jerawatnya juga hilang. Bekasnya pun hilang dalam tempo singkat. 

Saya pindah ke dokter kulit di daerah Cikini. Perbedaannya dengan cream Natasha sangat jauh karena setiap kali mengolesi cream dari Natasha, wajah saya terasa perih dan merah-merah. Wajah seperti terbakar walaupun nanti hasilnya bagus tapi harus menderita dulu. Bahan kimianya saya rasa cukup keras. Terbukti bahwa setiap diberikan resep cream pasti dibarengi dengan cream anti iritasi oleh Natasha. Oleh Natasha saya diberikan cream pagi, malam, toner dan sabun. Sama dokter kulit saya hanya sabun wajah warna pink, serum, cream pagi, cream malam dan cream jerawat yang dipakai hanya di malam hari setelah cream malam.

Dan saya terkaget-kaget waktu saya mengolesi cream dari dokter saya itu. Sama sekali tidak ada efek perih dan wajah saya tidak berminyak menggunakan cream itu. Beda waktu saya pakai Natasha yang membuat wajah saya jadi berminyak. Kata dokternya, saya harus mengolesi cream ke seluruh wajah. Padahal di Natasha saya tidak boleh mengolesi ke bagian sensitif seperti kelopak mata, sudut hidung dan sekitar bibir. Setelah saya tanya, kata dokter tidak apa-apa karena tidak ada pengelupasan. Nah, yang saya pakai di Natasha itu saya harus menderita pengelupasan selama beberapa minggu sampai benar-benar halus. 

Sekarang saya lega karena akhirnya menemukan dokter kulit yang cocok dengan saya. Saya tidak mengatakan Natasha jelek. Hasil akhirnya ya sama kok, sama-sama bagus kalau kitanya rajin perawatan. Hanya prosesnya saja yang berbeda dan saya pribadi sih lebih memilih dokter kulit saya yang menurut saya sangat jauh lebih baik dari Natasha.

Berhubung banyak yang minta alamat dokternya, dan saya tidak sempat membalas email satu-persatu, saya share di sini ya buat kalian semua. Semoga bisa bermanfaat. 

Alamat dokter:
Dr. Dani Djuanda, Sp. KK
Jl. Kramat VII No. 32
Cikini, Jakarta Pusat (di belakang RS. Cikini dan enggak jauh dari stasiun cikini).
No. Telp : 021 - 31924517
Jadwal praktek :
Senin s/d sabtu : 08.00 - 09.30 wib
Senin, selasa, kamis, jumat, sabtu : 17.00 - 19.00 wib
Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: July 22, 2015

July 3, 2015

Kesetrum Benda Logam

Belakangan ini saya sering mengalami yang namanya kesetrum. Kesetrum yang sering saya alami itu adalah pada saat sedang pegang laptop. Dipinggir-pinggir laptop ada logam yang kalau tidak sengaja tersentuh akan otomatis membuat saya kesetrum. Tadinya saya pikir memang tidak boleh menyentuh bagian tersebut. Jadi saya juga tidak terlalu memusingkannya. Sekarang saya memang lebih berhati-hati dan sebisa mungkin tidak menyentuh bagian logamnya.

Akhir-akhir ini saya semakin sering kesetrum. Waktu pegang kran air di kantor saya bisa kestrum lho. Tapi hanya pada saat menyentuh pertama kali. Kalo disentuh kedua kalinya tidak kestrum lagi. Lagi-lagi saya berpikir positif dengan berpikir bahwa ada yang salah dengan kran airnya. Saya pikir semua teman saya juga mengalami hal demikian dan menganggapnya biasa. Tapi lama-lama saya semakin sering kesetrum. Sehari bisa beberapa kali saya kesetrum kran air yang terbuat dari logam. Yang membuat saya semakin yakin ada something wrong adalah ketika saya kesetrum gagang pintu. Jadi setiap kali saya kesetrum seperti ada bunyi letusan kecil gitu. Saya biasanya reflex teriak “Awwwww!!!” dan membuat semua orang di ruangan kantor melihat saya dengan tatapan aneh. Mungkin mereka pikir, “Kenapa sih lo??!” Hahaha.

Dan pagi ini saya sudah kesetrum dua kali. Pertama pada saat pegang kunci mau membuka lemari ordner tempat simpan file kantor. Terus kedua waktu saya pegang dinding lemarinya. Kadang kalau abis kesetrum saya jadi ketawa sendiri persis seperti orang blo'on -.-! Hari ini saya baru kesetrum dua kali di pagi hari karena saya sangat berhati-hati. Jika tidak hati-hati pasti saya kesetrum sudah tak terhitung banyaknya.

Alhasil, sekarang saya jadi phobia dengan benda logam dan besi :’(. Saya jadi parno dan takut berhubungan dengan benda logam. Padahal tidak mungkin saya bisa menghindari yang namanya logam dan besi. Setiap kali mau memegang kran air saya lapisi tisu. Mau pegang gagang pintu waktu mau tutup pintu kamar mandi jadi takut-takut pegangnya. Saking takutnya saya lapisi tisu juga, LOL. Duh, saya bingung harus bagaimana. Saya merasa jadi serba salah dan sekarang jadi ketakutan sendiri. Tidak mungkin kalau saya harus selalu mengenakan sarung tangan agar tidak kesetrum. Awalnya saya cuek-cuek saja. Sekarang saya ketakutan kalau harus kesetrum terus-terusan. Bahkan, kalau saya secara tidak sengaja bersentuhan dengan temen saya (tergantung orangnya), kadang saya suka kesetrum juga.

Frustasi, saya akhirnya browsing dan menemukan beberapa fakta yang menarik. Ternyata yang mengalami hal seperti ini banyak dan bukan saya saja. Katanya, sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami setruman listrik statis, walaupun kadarnya masih kecil. Untungnya, apa yang saya alami ini bukan suatu kelainan. Masih normal dan memang sering terjadi. Untuk bisa kesetrum jika listriknya lebih besar dari 4000 volt. Tapi, tidak menutup kemungkinan ada yang terakumulasi besar seperti kasus-kasus yang ekstrem.

Penyebabnya mungkin salah satu dari beberapa faktor, misalnya pakaian yang kita kenakan. Pakaian yang terbuat dari wol, sutra, bulu, polyester, karet, vinyl, nylon, dan materi sintetis lainnya akan meningkatkan kemungkinan pengumpulan listrik statis. Selain itu, bisa juga dari bahan sepatu yang kita pakai terbuat dari karet atau plastik. Bisa jadi karena ini juga saya suka kesetrum. Saya senang mengenakan sendal karet di kantor. Lantai rumah pun bisa jadi salah penyebabnya lho. Misalnya di rumah dilapisi karpet yang terbuat dari bahan wol, plastik, sintetis bisa menyebabkan listrik statis terkumpul dengan mudah. Kelembaban udara tempat tinggal dan juga konsisi kulit juga harus diperhatikan. Katanya semakin kering udara dan kondisi kulit kita, semakin besar listrik statis yang akan dihasilkan.

Tidak ada salahnya menghindari hal-hal yang dijelaskan di atas. Memang tidak berbahaya secara langsung, tapi jika dekat dengan bahan mudah terbakar bisa jadi berbahaya. Semoga tidak seekstrim itu ya listrik statis di tubuh kita.
Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: July 03, 2015
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...