February 24, 2015

Surat Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan/Pemotongan Pajak

Hari ini saya mendapatkan ilmu baru lagi. Terima kasih banyak buat teman-teman kantor yang sebenarnya kalian itu selalu membuat saya pusing tujuh keliling dengan berbagai macam pertanyaan pajak, tapi berkat pertanyaan kalian yang ajaib itu juga membuat pengetahuan saya bertambah. Tadinya saya berpikir kalau saya cukup menguasai pajak karena sudah bertapa dengan bidang ini cukup lama. Kadang-kadang saya sering kaget ternyata masih banyak perngetahuan pajak yang saya tidak tahu.

Pajak itu sebenarnya cukup kompleks. Kita tidak boleh hanya mengacu kepada satu peraturan saja. Misalnya diterbitkan UU PPh secara global yang ditandatangani oleh Pak Presiden, nanti untuk setiap point nya akan dikeluarkan lagi peraturan khusus yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan dan juga Direktorat Jenderal Pajak. Selama ini saya selalu mengacu kepada UU secara global yang diterbitkan oleh presiden. Tapi hanya membaca itu ternyata tidak cukup. Karena di sana itu tidak dijelaskan secara detail juga. 

So, setidaknya untuk benar-benar menguasai setiap point nya, kalian harus baca minimal tiga peraturan. UU PPh, PMK, dan Ditjen.

Kali ini saya mau membahas mengenai PPh Pasal 23. PPh Pasal 23 yang sebenarnya keliatannya simple, ternyata banyak juga tetek bengeknya. Selama ini orang berpikir semua usaha jasa pasti dipotong PPh Pasal 23 sebesar 2% (Kecuali PPh Final). Untuk memastikan kalau usaha kalian dipotong PPh Pasal 23 atau tidak silahkan baca dengan jelas peraturannya. Kalau usaha kalian tidak disebutkan di peraturan berarti tidak ada pemotongan PPh Pasal 23. Yang saya perhatikan selama ini, masih banyak yang beda persepsi. Misalnya jasa internet. Masih banyak yang menganggap jasa internet itu dikenakan PPh Pasal 23. Tapi jelas bahwa di Surat Direktorat Jenderal Pajak Tanggal 12 Juni 2007 Nomor S-429/WPJ.19/KP.0307/2007 menegaskan bahwa Jasa Internet bukan merupakan objek PPh Pasal 23. 

Selain itu ada juga pengecualian bagi PPh Pasal 23 dan juga PPh yang bersifat tidak final lainnya. Silahkan baca di PP No. 46 Tahun 2013. Kalau omzet selama 1 tahun di bawah 4,8 M, si OP dan Badan bisa tidak dikenakan PPh Pasal 23, 22 dan PPh tidak final lainnya dengan cara mengajukan surat keterangan bebas (SKB) pemungutan/pemotongan PPh Pasal 23 ke KPP yang terdaftar. Selama OP dan Badan tidak mengajukan surat keterangan bebas pemungutan PPh Pasal 23, si lawan transaksi masih berhak untuk memotong PPh 23 ini. Untuk SKB ini berlaku satu tahun pajak saja. Jadi, jika tahun ini diterbitkan SKB, dan tahun depan mereka tidak mengajukan SKB, mereka akan kembali dikenakan PPh yang tidak bersifat final lainnya. 

Tadinya saya berpikir bahwa dengan mengacu kepada PP No. 46 Tahun 2013 ini hanya dibebaskan PPh Pasal 25 dan hanya menyetor PPh Pasal 4 ayat (2) final sebesar 1%. Ternyata tidak cuma PPh Pasal 25 saja, tapi semua PPh yang bersifat tidak final. Untuk itu kita juga harus membaca PMK No. 107 Tahun 2013, dan Ditjen Pajak No. 32 Tahun 2013. 

Bagi OP dan Badan, sebenarnya kalian punya opsi mau mengajukan SKB atau tidak. Tujuan mengajukan SKB itu supaya nanti pada saat melaporkan SPT Tahunan tidak terjadi lebih bayar. Omzet yang seharusnya hanya dipotong 1% karena di bawah 4,8 M, tapi juga dikenakan PPh Pasal 23 sebesar 2%, itu otomatis akan terjadi kelebihan pembayaran saat pelaporan SPT Tahunan. 
Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: February 24, 2015

February 23, 2015

Liburan ke Taman Safari

Minggu lalu yang bertepatan dengan liburan imlek, saya dan keluarga pergi ke Taman Safari untuk mengisi waktu luang.

Harga tiket weekend 150k/dewasa sedangkan untuk anak-anak di bawah 6 tahun 140/anak. Parkir mobil 15k. Dari awal ekspektasi saya dengan Taman Safari biasa-biasa saja. Saya mau diajak pergi ke sana karena saya sebenarnya belum pernah ke sana sebelumnya walaupun saya sudah cukup lama tinggal di Bogor.

Ke Taman Safari sebaiknya bawa mobil. Bawa motor sih boleh saja, tapi tidak boleh masuk. Kalian bisa menggunakan bus Taman Safari yang memang disediakan gratis bagi para pengunjung yang tidak membawa mobil. 

Sepanjang perjalanan menuju ke tempat parkir mobil, kita disuguhi pemandangan hewan-hewan. Dari yang lucu imut-imut, sampai yang buas-buas juga ada. Oh iya, sebaiknya bawa wortel karena nanti hewan-hewannya bertebaran di jalanan yang meminta makan. Kecuali kalau sudah sampai ke habitatnya harimau, singa, dll (yang buas-buas), kita tidak boleh membuka kaca mobil. Kalau binatang seperti kijang, rusa, dkk yang pemakan tumbuhan boleh membuka kaca mobil dan bisa kasih makan juga. Biasanya pada kasih makan wortel. Berhubung kita sekeluarga tidak ada prepare wortel, jadi hanya bengong saja melihat binatangnya, hiks. 

Sekitar 30 menit berkeliling, kami parkir mobil dan langsung menuju arena bermain. Permainannya banyak, pertunjukan hewannya juga banyak. Padahal, saya dan keluarga tiba di sana jam 11 dan pulang jam 6 sore tapi banyak permainan yang belum sempat dicoba dan show yang belum sempat dilihat. Permainan yang saya coba adalah halilintar (tidak seekstrin Dufan, tapi lumayan buat mengagetkan jantung :D). Lalu masuk rumah hantu. Serem sih, tapi mungkin lebih serem Trans Studio Bandung. Kalau di Trans, hantunya itu orang beneran yang bisa muncul kapan saja untuk mengagetkan kita. Kalo yang di Taman Safari kita pakai kacamata 3D dan sudah di setting semua di dalamnya. Bagi yang penakut mungkin bisa teriak-teriak. Nanti akan ada suara yang mengagetkan tiba-tiba, pocong-pocong, dll. Setelah itu kami naik kereta menemani keponakan.

Setelah puas mencoba permainan, kami menonton show. Show pertama yang kami lihat adalah Tiger Show. Tiger-nya 3, dan keeper-nya juga 3 orang. Masing-masing 1 tiger dan 1 keeper. Tiger-nya sudah terlatih dan nurut dengan keeper-nya. Setiap kali diminta melakukan gerakan memangsa, manjat, lompat, mereka bisa melakukannya dan sebagai reward, mereka diberi makan daging oleh keeper-nya. Ada satu keeper lengannya tergores cakaran tiger waktu mereka mencoba menerkam keeper yang membawa makanan di tangan. Ada adegan yang keeper-nya mengangkat tigernya juga. Kalau saya perhatikan, selama pertunjukan show itu, tiger-nya selalu dikasih makan. Saya penasaran, kalau seandainya keeper-nya tidak memberi makan, apa keeper-nya akan diterkam oleh tiger-nya? Yahhh, entahlahh. 

Oh iya, untuk masing-masing pertunjukan berlangsung 30 menit. Untuk itu saya sarankan bagi yang mau melihat semua pertunjukan harus datang lebih awal.

Setelah tiger, kami menonton Cowboy Show. Menurut saya, dari semua pertunjukkan, cowboy yang paling keren. Ceritanya seru, actingnya oke, hewan-hewannya juga sudah terlatih, dan pokoknya kalau kalian ke Taman Safari, Cowboy Show WAJIB ya. Semua orang yang datang ke Taman Safari pasti menonton Cowboy Show ini. Memang sih kalau dibandingkan Cowboy Show yang di Singapore memang lebih oke Singapore. Tapi yang ini juga layak diperhitungkan. 

Terakhir kami nonton Dolphin Show. Kalo yang ini menurut saya biasa saja. Mungkin karena bosan.

Menurut saya, Taman Safari itu recommended untuk dijadikan tempat liburan bersama keluarga, sahabat, atau mungkin bersama pasangan. Harganya worth it kok. Tempatnya juga nyaman, sejuk karena berada di kawasan gunung. Oh, iya. Saya juga sempat foto-foto sama Tiger. Bayar 20k/orang. Harimaunya mengerang terus, salah pegang bisa diterkam nih saya. Tadinya saya mau peluk harimaunya, tapi kok rada serem yah. hahaha. Ini penampakannya :p

Bagi yang mau naik kereta gantung harus bayar lagi 50k. Gila ya, ternyata tidak semuanya free.

Bisa dibilang, saya cukup puas dengan Taman Safari. Mungkin karena ekspektasi saya biasa-biasa saja dan ternyata lebih dari yang saya bayangkan. Kalau dibandingkan dengan Kebun Binatang Ragunan sangat jauh. Harga tiket Ragunan hanya 4 ribu/orang. Membandingkan Taman Safari dan Ragunan itu seperti membandingkan antara Langit dan Bumi.

Bagi yang mau pergi di malam hari juga bisa karena di sana ada khusus Safari Malam yang bisa kita nikmati sampai tengah malam. Kata teman saya lebih keren Safari Malam. Hmm, mungkin next time saya akan coba pergi di malam hari.
Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: February 23, 2015

February 20, 2015

Contoh Perhitungan Bunga Kartu Kredit

Sebagai nasabah credit card (CC), apakah kalian tahu perhitungan bunga kartu kredit itu seperti apa? Selama setahun ini saya tidak mau ambil pusing dengan perhitungan bunga CC karena saya selalu bayar full payment dan bayar sebelum jatuh tempo. Selama ini saya belum pernah dikenakan denda telat dan bunga kurang bayar.

Contoh simulasi :

Tanggal cetak tagihan 1 Feb 2015

Tanggal jatuh tempo 15 Feb 2015

Transaksi selama 2 Januari - 31 Januari 2015 sebesar Rp 1.000.000 (tercetak tanggal 1 Feb 2015)

a. Tagihan dibayar FULL PAYMENT tidak lewat dari tanggal 15 Feb 2015 = Tidak kena denda telat dan tidak kena bunga kurang bayar. (RECOMMENDED)

b. Tagihan dibayar FULL PAYMENT pada tanggal 16 Feb 2015 = Kena denda telat bayar, tapi tidak kena bunga kurang bayar.

c. Tagihan dibayar Rp 500.000 pada tanggal sebelum 15 Feb 2015 = Tidak kena denda telat bayar, tapi kena bunga kurang bayar. Perhitungannya adalah sbb :

TOTAL TAGIHAN (BUKAN SISA HUTANG) x bunga per bulan.

Misalnya suku bunga/bulan adalah 2,90%.

1.000.000 x 2,90% = 29.000/bulan.

Sisa hutang 500.000 + 29.000 = 529.000

Tagihan bulan Maret misalnya 2.000.000 di tambah5 29.000 = 2.529.000

d. Tagihan dibayar Rp 500.000 pada tanggal 16 Feb 2015 = Kena denda telat bayar dan bunga kurang bayar.

Denda telat bayar misalnya Rp 40.000

Sisa hutang di tambah bunga = 529.000

Sisa tagihan yang akan di akumulasikan ditagihan Maret adalah 529.000 + 40.000 = 569.000

Tagihan maret misalnya 2.000.000 + 569.000 = 2.569.000

Begitulah kira-kira simulasinya. Tadinya saya pikir begini :

Sisa hutang baru dikalikan bunga. Ternyata, walaupun tagihan 50.000.000 dan dibayar 49.000.000, berarti sisa hutang tinggal 1 juta. Nah, yang dikenakan bunga bukan 1 juta tapi 50 juta. Sekarang saya mengerti kenapa tagihan orang yang menggunakan CC itu bisa makin bengkak. Kalau kalian tidak bayar full payment bunganya pasti menumpuk. Dari bunga bulan ini lalu bulan depannya misalnya juga tidak dilunaskan, jadi bunga bulan lalu dikenakan bunga lagi. Terus saja seperti itu sampai  si pemegang CC tidak mampu membayar bunganya saja.

Oh, iya, kalo tarik tunai di ATM ini sangat TIDAK DIANJURKAN kecuali dalam keadaan sangat mendesak karena bunganya itu lebih besar Sekali gesek, misalnya dikenakan denda 2,95%. Dan bunganya itu dihitung sejak tanggal tarik tunai sampai kamu bayar. Belum lagi kalau seandainya bayarnya telat dan tidak full payment.

Dan untuk batas pengambilan tunai ini biasanya 40% dari limit.

So, bijaklah dalam menggunakan CC ya. Kalau mau belanja segunung juga tidak masalah asalkan tagihan dibayar full payment. Kalau dibayar tagihan minimum (10%) jangan kaget kalau suatu saat tagihan kamu membengkak.
Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: February 20, 2015

February 16, 2015

Routing Number vs SWIFT Code

Guys, ada yang pernah join dalam program Afiliasi ? Kalau pernah atau mungkin sekarang sedang mencoba join, mungkin informasi ini akan berguna. 

Toko online di Indonesia banyak yang menawarkan program afiliasi. Salah satu contohnya Lazada, Zalora, dkk. Nah, di sini, saya mengambil contohnya Zalora yang bekerja sama dengan CJ Affiliate di US untuk program ini. So, untuk bergabung dengan program afiliasi Zalora, kalian harus daftar dulu di CJ. Setelah itu, kamu tinggal tunggu apakah aplikasi kamu di approve atau tidak oleh Zalora sekitar 1 - 2 minggu. Sering-sering saja mengecek di website CJ.

Ada beberapa informasi di sini yang harus kamu submit. Seperti tax dan payment. Kalau tax sih gampang. Tinggal berikan keterangan kalau kamu tidak memiliki kegiatan apapun di US. Nah yang payment ini, ada beberapa pilihan. Fyi, mata uangnya tidak ada yang IDR. Ada beberapa pilihan mata uang dan biasanya kalau Indonesia pilihnya USD. 

Nah, di situ ada pilihan mau pembayarannya secara deposit langsung ke rekening, atau dikirim menggunakan check. Tadinya, saya bingung karena saya pilihnya deposit langsung agar praktis, tapi ada informasi seperti routing number yang harus saya cantumkan. Saya tidak mengerti tentang routing number itu apa tadinya. Setelah browsing, ternyata itu kode yang harus dicantumkan apabila melakukan transfer antarbank di US. 

Di CJ sudah dijelaskan bahwa routing number itu berbeda dengan SWIFT CODE. Saya bingung lalu akhirnya menelpon Halo BCA untuk meminta bantuan. Mereka mengatakan bahwa untuk transfer dari luar negeri hanya menggunakan SWIFT CODE. Setelah saya memasukkan SWIFT CODE, yang terjadi malah invalid code.  SWIFT CODE itu berbeda dengan routing number! Karena saya hopeless BCA bisa membantu saya, akhirnya saya mengirim email ke support center CJ. 

Balasannya seperti ini :


Thank you for your inquiry regarding payment options.


CJ offers multiple payment methods (direct deposit, check, foreign draft) as well as a number of payment currencies. Based on your location, direct deposit is not an option, you are able to receive payment via check.



To view current payment options, including which countries/currencies we can send payment to, see the following link.



To change your payment settings, see the following link.



If you need additional assistance, please update this incident through the Support Center. You may update your incident here.



Sincerely,

Samantha

Client Support Team

CJ Affiliate by Conversant 


So, sebenarnya jawabannya simple saja atas masalah saya. Untuk WNI tidak ada pilihan deposit langsung ke rekening. Pilihannya hanya cek dikirim dari US dalam mata uang USD. Dan saya masih bertanya-tanya untuk biaya kirim dari US nya itu ditanggung saya atau CJ. 

Oh iya, untuk SWIFT CODE BCA itu CENAIDJA. Tidak ada perbedaan mau buka rekeningnya di cabang manapun di seluruh Indonesia kodenya sama. 
Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: February 16, 2015
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...