August 24, 2015

Pasang Kawat Gigi Part 2

Sabtu kemarin saya kembali ke RS Mulia untuk cabut 2 gigi lagi di sebelah kiri. Proses cabut 3 gigi yang lainnya lancar-lancar saja kecuali gigi yang ini. Dilihat dari hasil rontgen, dokternya bilang harus lebih sabar dengan gigi yang ini. Soalnya gigi yang harus dicabut itu berdempetan dengan gigi 5 dan gigi taring dibelakangnya. Jadi, ruang bagi gigi 4 ini buat keluar tidak banyak. Waktu digoyang rasanya sakit karena bergesekan dengan akar gigi yang lain. Si dokternya berkali-kali menenangkan saya, "Maaf ya mbak. Harus sabar soalnya akarnya berdempetan. Ditarik pelan-pelan kok." Dan setelah berhasil ditarik keluar pelan-pelan, rasanya itu LEGA.

Dr. Mia mengingatkan kalau ada keluhan apa-apa untuk segera konsul sama dia sabtu depan sebelum ke dr. Andi. Dia khawatir dengan gigi atas yang berdempetan sama taring itu. Tapi, semoga saja tidak terjadi apa-apa. Saya diberikan resep obat dan alkohol buat kumur-kumur. Semua permasalahan gigi saya sudah tuntas dan sabtu depannya lagi saya sudah janji dengan dr. Andi buat pasang bracketnya.

Nah, tibalah hari di mana saya harus pasang bracketnya. Bisa dibilang pemasangannya lancar-lancar saja. Waktu dipasang sih tidak terasa sakit yang berarti. Penderitaannya dimulai ketika sudah selesai dipasang. Dan sekarang saya merasakan penderitaan orang yang pakai behel. Bukannya mau menakuti kalian ya, tapi ini benar terjadi lho. Seminggu pertama setelah pakai behel itu saya menderita sengsara. Gigi saya ngilu di mana-mana, sariawan parah ditusuk-tusuk kawat, tidak bisa mengunyah karena kalau kena makanan rasanya beuhhh. Tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata lagi saking sakitnya. Saya hanya bisa makan yang lembek-lembek saja seperti roti. Itupun dicelupkan ke air dulu biar lembek. Bisa makan bubur dan itupun langsung telen. Tidak boleh makan yang keras-keras kalau anjuran dokter. Gimana mau makan yang keras, mau buka mulut saja sakit apalagi makan. Saya salut lho dengan orang yang pakai behel hanya untuk mengikuti trend.

Harus kontrol sebulan sekali. Tapi kata dokter kalau mau 3 minggu sekali lebih bagus karena nanti hasilnya akan lebih cepat juga. Karena saya orangnya tidak sabaran, mungkin saya akan kontrol 3 minggu sekali. Masalahnya sekarang gigi saya sudah dicabut 4 biji. Susah ngomong apalagi kalau nyengir pasti keliatan gigi saya ompong. Sekarang saya fix tidak bisa senyum. Kalau senyum jadinya aneh, LOL.

Semoga masa adaptasi saya bisa cepat. Saya sudah menginvestasikan waktu, biaya dan tenaga untuk behel ini. Saya harap semuanya bisa berjalan dengan lancar dan saya juga berharap hasilnya ada dan tidak mengecewakan. Amin.
Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: August 24, 2015

August 3, 2015

Pasang Kawat Gigi / Behel Part 1

Setelah berbulan-bulan menunda keinginan pasang behel, akhirnya sabtu kemarin saya pergi ke dokter ortho di RS. Mulia Bogor dengan dokter Andi. Saya memilih Rumah Sakit karena lebih terjamin. Saya sudah melakukan survey di google dan ternyata lumayan banyak yang merekomendasikan dr. Andi. Dia praktek di Rumah Sakit Marzuki Mahdi, Azra, dan Mulia. Sebenarnya di Marzuki Mahdi itu lebih murah bracketnya karena Rumah Sakit pemerintah. Tapi prakteknya hanya hari kerja saja. Rumah sakitnya nyaman, bersih, ruang tunggunya nyaman dan pasiennya tidak terlalu banyak.

Karena harus ada 4 gigi yang dicabut, pemasangannya akan dilakukan kira-kira 3 minggu lagi setelah permasalahan gigi saya selesai. Sesuai prediksi, saya yakin ada 4 gigi yang harus dicabut dan saya pun bisa menebak dengan tepat gigi mana yang dicabut. Saya bersyukur gigi taring saya yang tumbuh miring ke dalam langit-langit mulut ternyata masih bisa diselamatkan. Posisinya nanti akan dikembalikan ke posisi seharusnya.

Gigi saya dicetak oleh dokter Andi, lalu langsung diantar perawat ke ruang radiologi buat rontgen. Setelah rontgen, saya kembali dicek dokter Andi. Lagi-lagi saya bersyukur karena tidak ada gigi yang harus dibedah. Biasanya gigi bungsu itu suka tumbuh miring-miring dan untuk mengeluarkannya tidak bisa dicabut begitu saja tapi harus dibedah. Setelah dicek hasil rontgennya, saya dipasangkan ring di sela-sela gigi geraham atas dan bawah biar nanti waktu pemasangan behelnya lebih mudah. 

Kenapa gigi saya sampai dicabut 4 biji? Karena mau memberikan space buat gigi taring kiri, jadinya gigi 4 dicabut. Kalau atasnya cabut otomatis gigi 4 dibawahnya dicabut karena harus simetris. Gigi 4 atas bawah di kanan dicabut juga untuk memberikan space gigi yang mau digeser ke kanan.

Lamanya pemakaian behel berkisar antara 18 hingga 24 bulan kata dr. Andi. Tapi tidak menutup kemungkinan bisa lebih cepat atau lebih lama tergantung kasusnya dan juga tergantung seberapa rajin pasien mengontrol giginya.

Nah, yang paling ditunggu-tunggu pasti biaya berapa sih? Tiap orang tuh beda-beda. Di sini, saya hanya memberikan gambaran umum saja. Untuk kasus gigi saya ini akan menggunakan behel konvensional, behel yang umumnya digunakan. Ada beberapa jenis behel. Ada damon, dan sebagainya. Untuk kasus saya yang kata dokternya tidak parah cukup menggunakan yang konvensional. Damon hanya digunakan untuk kasus yang parah giginya dan harganya dua kali lipat.

Rincian Biayanya :

Cetak gigi : RP 150.000,-

Rontgen panoramic dan cephalometri : Rp 300.000,-

Untuk behel : Rp 8.500.000,- (bayar setelah selesai pasang)

Estimasi untuk biaya cabut 4 gigi : Rp 1.600.000,-

Estimasi tambal gigi : Rp 1.200.000,-

Kurang lebih sekitar 12 jutaan.

Mahal ya? Temen saya shock mendengar biayanya. Katanya dengan harga segitu sudah bisa membeli motor, hahaha.

Saya punya prinsip, kalau menginginkan kualitas yang lebih baik, jangan pelit untuk mengeluarkan biayanya. Toh ini untuk diri kita sendiri dan hasilnya bisa dinikmati seumur hidup. Saya rasa harga segitu worth it. Atau mau pilih yang harganya 3 juta. Ada kok. Banyak malah. Tapi, jangan kecewa dengan hasilnya. Jangan pernah mimpi dengan harga murah bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Saya sempat bertanya kepada dokter Andi kenapa banyak di luar sana pemakaian behel hanya berkisar 3 juta dan sebagian besar teman saya juga hanya berkisar tarif tersebut. Dokter Andi kaget. Katanya untuk RSGM UI saja yang kategorinya itu dokter yang masih magang harganya sudah minimal 6 juta. Tidak mungkin harganya bisa lebih murah dari itu. Kalau lebih murah sebaiknya kalian hati-hati. Kualitas kawatnya bisa dipertanggungjawabkan apa tidak? Dan jangan lupa ya, untuk pemasangan kawat gigi hanya dokter yang bergelar spesialis Orthodonti yang boleh melakukan pemasangan behel.
Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: August 03, 2015
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...