April 23, 2014

Penipuan Kartu Diskon Visa / Martercard

Beberapa menit yang lalu saya ditelpon oleh seseorang yang mengaku bernama Mita dari BCA.  Dia menelpon ke kantor saya dan yang angkat adalah operator. Ketika disambung kan pada saya, saya agak bingung kenapa BCA menelpon saya dan akhirnya saya menerima panggilan tersebut. Kurang lebih percakapannya seperti ini :
Mita : Sore, dengan Ibu .... ?
Saya : Sore. Iya, saya sendiri.
Mita : Saya Mita dari BCA mau konfirmasi apakah kartu diskon ibu sudah diantar?
Saya : *bingung* kartu diskon? Belum.
Mita : Iya, jadi kartu diskon ini adalah pendamping kartu kredit Visa/Mastercad BCA ibu yang nantinya kartu diskon ini, ibu akan mendapatkan diskon 20% setiap kali pembelanjaan menggunakan kartu kredit. Dan ini ibu juga akan mendapatkan voucher menginap di hotel 2 hari untuk periode 1 tahun. Setiap tahun akan diberikan voucher menginap di hotel selama 5 tahun, tapi pengirimannya secara berkala. Ibu juga digratiskan biaya tahunan selama 5 tahun.

Padahal BCA hanya memberi saya gratis 1 tahun biaya iuran tahunan. Kalau setiap kali saya swipe kartu kredit saya dan langsung mendapatkan diskon 20% rasanya mustahil dan saya rasa BCA tidak sebodoh itu. Bukannya untung malah buntung.

Saya : Programnya dari kapan ya?
Mita : Baru tahun ini dan ibu kebetulan mendapatkan rekomendasi dari BCA untuk mendapatkan fasilitas eksklusif ini.
Terus dia menanyakan limit yang diberikan oleh BCA berapa? *masa iya dia tidak tahu limit saya? Katanya dari BCA* Dia juga bertanya alamat kantor saya di mana.

Saya simpulkan bahwa Mita ini hanya tahu saya mempunyai kartu kredit BCA dan kerja di PT. xxx plus nomor telepon hp dan kantor. Singkat cerita, saya tadinya hampir percaya sama si tukang tipu itu. Apalagi dari cara berbicaranya sangat fasih dan apa yang saya tanyakan bisa dijawab dengan lancar.

Nah, tiba-tiba dia menanyakan saya berada di kantor sampai jam berapa. Dia bilang nanti bakal ada yang datang mengantar kartu itu. Dan ujung-ujungnya ternyata saya diminta untuk deposit sebesar 3 juta untuk periode 5 tahun untuk mendapatkan program ini. Kalau pemakaiannya efektif uangnya akan dikembalikan. Dia juga bertanya apakah tagihan saya sudah datang atau belum. Sudah dibayar atau belum. Full payment atau minimum payment. *Katanya dari BCA kok tidak tahu.*

Terus pembicaraan selesai dan saya seperti orang tersesat dan kebingungan. Langsung saya browsing dan muncullah artikel yang menulis persis sama dengan kasus saya. Lalu saya telpon call center BCA dan mereka bilang tidak ada program kartu diskon. Dan call center BCA bilang, setiap kali ada yang mengaku dari BCA mengenai penawaran apapun atau program apapun, konfirmasi dulu dengan call center BCA 24 jam. Oke. Singkat cerita bapak itu juga bilang itu penipuan dan jangan percaya.

Abis telpon ditutup, saya langsung memikirkan kata-kata apa yang akan saya ucapkan ke si penipu yang datang. Saya berencana mengatakan seperti ini:
“Saya sudah telepon BCA dan mereka bilang tidak ada program kartu diskon. Dan jika Anda berani datang lagi ke sini mencari saya, saya akan laporkan Anda ke polisi dengan modus penipuan!”

But, kata-kata yang sudah saya rangkai dengan bagus itu ternyata tidak jadi terucap. Beberapa menit kemudian, ada telepon masuk di hp saya dengan nomor 021xxx. Tadinya menelpon ke kantor dan sekarang ke hp.
Saya : Halo *jutek*
Mbak Penipu : Sore, saya Nadine mau konfirmasi tadi sudah ditelpon sama Mbak Mita ya?
Saya : *YESSS!!!* Mbak, saya tidak tertarik dengan program diskon yang ditawarkan jadi ga usah dikirimkan.
Mbak Penipu : Kenapa Ibu?
Saya : Saya sudah telepon BCA dan mereka bilang tidak ada program seperti itu.
Mbak Penipu : Kami memang bukan dari BCA, tapi dari PT. Golden xxx (lupa).
Saya : Okeh, terserah ya mbak. Saya nggak mau. Pokoknya nggak, nggak, nggak!!!!

Tutttsssss tuttssss.
Pembicaraan selesai dan telepon langsung saya matikan.

Hati-hati ya. Jaman sekarang modus penipuan sangat banyak. Saya juga menyayangkan kalau data saya sampai tersebar ke mana-mana. Saya memang setiap hari ditelepon oleh marketing yang menawarkan asuransi, kartu kredit, pinjaman, KTA, sampai penipuan juga banyak. Dan mereka itu sangat annoying sampai memaksa.

Saran saya, kalau ada penawaran yang mencurigakan sebaiknya telepon saja call center bank yang bersangkutan dan jangan memberikan data apapun ke mereka mengenai kartu kredit kita. Hati-hati ya guys.

Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: April 23, 2014

April 21, 2014

Dinamika Kelompok (FGD) BDP BCA

Berawal dari pagi yang cerah, penantian saya setelah dua minggu lebih akhirnya terjawab. Selama dua minggu ini saya memang was-was. Setiap kali ada telpon masuk di hp langsung grabak grubuk dan berkali-kali kecewa karena yang menelpon saya setiap hari dan ada-ada saja itu selalu dari marketing yang menawarkan kartu kredit, asuransi, pinjaman, fitness, dan segala macamnya. Dan tepatnya hari Selasa, 15 April 2014 jam 9 pagi saya ditelpon oleh BCA yang artinya saya diundang untuk Dinamika Kelompok hari Kamis di Wisma Asia I Slipi. YES!!

Sampailah di Hari H di mana saya pagi-pagi sudah sibuk bbm manager minta izin tidak masuk kerja dengan alasan sakit (yang ini jangan ditiru ya, hehe). Setibanya di sana, sudah cukup ramai. Tadinya saya pikir mereka adalah peserta dinamika kelompok juga. Ternyata saya salah. Itu orang-orang yang sign contract. Dan sekitar jam sembilan, akhirnya yang pada sign contract turun ke lantai 17. Sisa 7 orang yang artinya itu pasti teman diskusi nanti. Dan kita duduknya jauh-jauh selang-seling. Padahal niat saya dari awal setidaknya saya kenalan dulu sama mereka biar enak nanti diskusinya. Ketika ada seorang cewek yang saja kembali dari toilet dan dia duduk di samping saya, langsung saya ajak kenalan. Namanya Deasy. S1-nya UNTAR dan S2-nya di UGM. Dan saya langsung speechless. Wow. S2 di UGM pula. Dan dia mengambil Internal Audit sama seperti saya. Singkat cerita kami langsung akrab mengobrol banyak. Sampailah kami dipanggil masuk oleh bapak Riyanno yang memandu kami untuk FGD (Focus Discussion Group) atau dinamika kelompok.

Setelah itu, Pak Riyanno memberikan topik, “Kami adalah konsultan dan dipanggil oleh pemerintahan SBY untuk diminta masukan mengenai bagaimana cara mengatasi crowdednya Jakarta.”

Salah satu peserta yang bernama Sand* langsung mengeluarkan  pendapatnya mengenai Pembangunan Infrastruktur, dan bla-bla. Lalu masing-masing dari kami akhirnya mengeluarkan pendapat masing-masing. Dan yang paling dominan ini si Sand*. Intinya selama 15 menit diskusi itu topik yang menurut saya mudah itu jadi berbelit-belit di mana masing-masing masih tetap memberikan pendapat tanpa kesimpulan. Saya sebenarnya mau memotong diskusi kami dan mau mengarah pada kesimpulannya. Ehhh, tiba-tiba Pak Riyanno bilang waktunya habis dan tunjuk satu jubir. Omaigat!!! Nah yang ditunjuk adalah Sand* (bukan saya yang pilih tapi salah satu dari kami yang memilihnya dan yang dipilih oke-oke saja). Btw, kalau diskusi kami tadi ditambah waktu lagi mungkin bisa jadi karya ilmiah!

Akhirnya jubir mulai mempresentasikan dan ditanya-tanya oleh Pak Riyanno. Yang lain tidak boleh menjawab kecuali ditunjuk. Padahal saya sudah siap-siap kalau seandainya saya ditanya. Ternyata setelah dia menanyakan rekan di depan saya, diskusi kami langsung  selesai dan tidak jelas titik cerahnya. 

Kemudian, Ibu Helen mulai membagikan puzzle yang harus kami kerjakan dalam 15 menit. Kami hanya bisa menyelesaikan 15 puzzle. Ibu Helen menanyakan kenapa kami tidak bisa menyelesaikan puzzle itu. Kesulitannya di mana? Lagi-lagi si Sand* yang langsung buru-buru menjawab. Dia bilang banyak tangan-tangan yang mengerjakan itu jadinya ribet. Dan ada yang mengambil puzzle yang sudah dipasang tapi tidak dikembalikan ditempat semula. Busettttt!!!

Walaupun saya tidak  merasa melakukan apa yang dia bilang, tapi menurut saya tidak etis kalau dia menyalahkan teman kelompoknya. Terus Ibu Helen bilang, "jadi menurut kamu gimana? Ngerjain sendiri-sendiri aja?" Dia jawab, "satu orang aja yang nyusun puzzlenya."

Ibu Helen, "menurut kamu siapa yang bisa jadi koordinatornya?"
Dia jawab, "Mol*"

Akhirnya Ibu Helen bertanya kepada yang lain, "menurut yang lain gimana?"

Nah, saatnya saya mengacung. “Menurut saya, kerja sama antara kami bertujuh sudah cukup baik. Hanya saja kami kesulitan karena tidak tahu starting pointnya. Kami kesulitan menentukan mana puzzle yang harusnya dipinggir atau ditengah. Kami tidak tahu polanya dan bagaimana trik-trik mengerjakan puzzle ini.” Didukung oleh anggukan beberapa kepala yang setuju. Kemudian Ibu Helen bertanya lagi, “Menurut kamu, starting pointnya di mana?” saya jawab : “Menurut saya, puzzle yang ada lengkungan seperti ini (sambil megang salah satu puzzle), adalah dibagian pinggir. Tapi tidak tahu menurut pendapat teman-teman. Soalnya ini adalah kelompok dan harus berdasarkan keputusan bersama.”

Setelah itu, Ibu Helen memberikan waktu 10 menit lagi dan kami harus menyelesaikan 20 puzzle. Dan kami hanya bisa mengerjakan 16 puzzle.  Kali ini saya tidak menjawab dan memberikan kesempatan yang lain. Menurut saya kenapa kami tidak bisa menyelesaikan puzzle-nya karena terpaku dengan pola awal yang sudah dibuat. Padahal tidak menutup kemungkinan, pola pinggir yang kami susun adalah salah dan malah bisa berada ditengah. Saya melihat ada yang salah dengan pola puzzle kami. Saya menyarankan untuk bongkar saja tapi mereka tidak berani ambil resiko. Jadi, tambahan waktu 10 menit itu kami hanya melanjutkan pola pertama tanpa mengubahnya. Padahal sudah jelas sisa puzzle nya itu sudah tidak bisa di sambung ke mana-mana lagi yang artinya polanya salah. Kalau saya yang susun, saya sudah bongkar. 10 menit itu lama lho. Dan walaupun tidak selesai setidaknya saya puas karena sudah mencoba membongkarnya. 

Setelah itu, Pak Riyanno menjelaskan tentang BDP dan kami diminta menunggu di depan sekitar 10 menit untuk melihat siapa yang lolos. 

Dan yang lolos ternyata 5 orang termasuk saya.

Tips-tips buat yang mau FGD :
  1. Jangan terlalu dominan dan kasih kesempatan yang lain bicara
  2. Perhatikan saat teman sedang mengeluarkan pendapat
  3. Jangan terlalu pasif
  4. Lebih baik jarang bicara, tapi sekalinya memberikan pendapat membuat yang lain WAWWW!!
  5. Hargai pendapat teman dan jangan malah menyerang teman sendiri (Ini diskusi kelompok bukan debat)
  6. Tunjuk jubir dengan benar bukan berdasarkan dominannya dia tapi pemikirannya biasa-biasa saja (Kalau Jubirnya bisa mempresentasikan dan menjawab pertanyaan Pak Riyanno dengan baik, artinya kelompok kita akan dinilai baik)
  7. Saat puzzle, hati-hati saat bicara
  8. Jangan menyalahkan teman kalau tidak bisa menyelesaikan puzzlenya 
  9. Banyak-banyak baca tentang pengetahuan umum

Nah, terus kami diminta mengisi formulir dalam jumlah banyak. Sambil mengisi formulir kami kenalan dan langsung akrab. Kami makan siang bersama berlima dilantai 7. Jam 1 kembali lagi ke lantai 21 untuk menunggu interview. Mereka itu ternyata gokil-gokil anaknya. 

Sampailah akhirnya saya dipanggil interview hrd. Sama ibu-ibu cantik dan masih muda. Saya lupa menanyakan namanya dan dia tidak memperkenalkan diri. Kalau dalam sesi ini santai. Ditanya tentang diri kita sendiri. Hampir sama dengan interview psikolog. Bedanya kalau dengan Hrd lebih rileks daripada sama psikolog yang kaku. Saya saja bisa sambil ketawa-ketawa sama ibunya. So far so good.

Semoga informasi ini berguna untuk teman-teman yang sedang proses BDP. Good luck !
Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: April 21, 2014

April 1, 2014

Psikotest BDP (BCA Development Program)

Sesuai dengan judulnya, kali ini saya mau cerita tentang pengalaman saya psikotest di BCA. Sebenarnya nih, saya tidak ada niat apply serius ke BCA. Bisa dibilang hanya iseng saja apply lewat website BCA. Dari sebuah keisengan, ternyata keesokan harinya saya mendapat panggilan psikotest hari sabtu. Cepat ya.

Sabtu pagi saya bangun subuh dan jam 5 saya sudah berangkat dari rumah dan tiba di BCA Wisma Asia jam 6:40. Kepagian karena mulai psikotestnya jam 8. Dan untungnya, peserta yang mau ikut psikotest sudah ramai. Semangatnya harus diancungi jempol.

Oia, buat yang berangkat dari Bogor, bisa naik bus dari terminal baranang siang yang jurusan Bogor - Kalideres. Nanti minta turun di Slipi Jaya. Wisma Asia ada di seberangnya slipi jaya. Jadi tinggal menyebrang saja. Pilihan kedua, bisa naik kereta api (commuter line). Dari stasiun Bogor naik yang jurusan Tanah Abang. Transit di Tanah Abang terus naik yang jurusan Serpong. Turun di Palmerah. Palmerah 1 stasiun saja dari Tanah Abang. Dari Palmerah naik Kopaja 86 minta turun di Slipi Jaya. Dekat kok. Paling 10 menitan. Saya berangkat dari rumah  di Bogor tiba di Wisma Asia perjalanannya selama 2 jam. Pulangnya ikuti jalur berangkat ya.

Sebelum psikotest dimulai, saya sempat kenalan dengan anak Binus. Namanya Margaretha, jurusan IT. Setelah ngobrol-ngobrol, ternyata anak Binus banyak yang ikut psikotest.

Setelah menunggu giliran absen dan mengumpulkan CV, mulailah kita mengerjakan soal. Terdiri dari 10 subtest. Deret, logika matematika, test gambar, kubus, hapalan, sinonim, antonim, test pauli, dan apalagi ya? Lupa, hehe. Waktu mengerjakan setiap subtest dibatasi. soalnya menurut saya mudah, hanya perlu kecepatan dan ketelitian karena waktunya terbatas dan kita tidak tahu batas waktunya itu sampai kapan. Menurut perhitungan saya, rata-rata 1 subtest yang isinya 20 soal dikasih waktu kurang lebih 10 menit. Dan hapalan cuma 6 menit. Yang paling lama itu test pauli atau test koran. Menjumlahkan sampai saya mabok. 

Selesai test pauli, kita hanya menunggu sekitar 5 menit dan langsung diumumkan siapa yang lolos ke tahap berikutnya. Ternyata selama kami mengerjakan soal, teamnya juga sambil memeriksa  jawaban. Psikolognya mulai menulis nomor peserta di papan tulis dan saya hopeless karena tidak ada nomor saya di sana. Ternyata saya salah, nomor yang ditulis di papan tulis adalah nomor peserta yang tidak lolos dan diperbolehkan pulang. Akhirnya! Horeee saya lolos psikotest.

Jangan happy dulu ya. Belum selesai dan masih lanjut ke test berikutnya. Tapi test kali ini lebih mudah. Hanya menjawab 90 soal tentang kepribadian kita. Terus gambar pohon, manusia, dan warteg test. Semuanya tidak ada batas waktunya jadi bisa sedikit lebih tenang mengerjakannya.

Jam 12 siang tibalah waktunya istirahat makan dan disiapkan oleh BCA. Seumur hidup saya psikotest, hanya di BCA yang menyediakan makan siang untuk pesertanya. Waktu makan 30 menit.

Setelah makan siang selesai, tibalah waktunya interview psikolog. Dibagi 4 kelompok. Saya peserta pertama yang di interview. Dan ini pertanyaannya sangat banyak. Tentang kuliah, kerja, tugas dan tanggung jawab, motivasi, kelebihan, kekurangan, tentang BCA itu sendiri, dan bla-bla. Semua tentang kepribadian ditanya detail dan biasanya dia menjebak kita dari jawaban kita. Soalnya saya sampai pusing tujuh keliling menjawab pertanyaan psikolognya.

Saya sudah lolos 3 tahap. Kalau seandainya lolos, ada tahap FGD, intervew hrd, interview user, dan terakhir medical check up. Panjang ya prosesnya jadi harus sabar. Katanya prosesnya ini bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan. Yang membutuhkan kerjaan urgent, sebaiknya jangan membuang waktu kalian untuk ikut psikotest di BCA.

Tips bagi yang mau mengikuti psikotest :

1. Datang lebih awal. Kalau kalian telat nanti akan mengacaukan konsentrasi.

2. Pakaian rapi. Dandan yang cantik dan ganteng ya :D

3. Siapkan mental. Psikolognya tegas dan rada galak. Mendengarkan dia memberikan instruksi saja sudah membuat saya sport jantung. Psikotest ini akan menunjukkan apakah kita mampu bekerja di bawah tekanan atau tidak. Soal psikotestnya gampang kok. Mereka yang tidak lolos itu entah karena terlalu lambat mengerjakannya atau karena tidak fokus. 

4. Sarapan. Mengerjakan soal psikotest itu butuh konsentrasi, jadi sebaiknya fisik dalam kondisi sehat, dan perut tidak kosong supaya bisa maksimal.

5. Tidur yang cukup.

6. Cari tahu tentang BCA, kenali diri sendiri karena nantinya akan ditanya seputar tentang diri kita waktu interview, dan juga baca-baca soal psikotest supaya punya gambaran soal psikotest itu seperti apa.

7. Tips terakhir yang mau saya tekankan di sini, “KONSENTRASI”. Kalau kalian tidak konsen, soal yang harusnya bisa kalian jawab malah salah karena kalian tidak bisa fokus.

Saya tidak berharap banyak. Kalau lolos syukur, tidak lolos ya sudah. Masih banyak perusahaan lain yang menanti. *menghibur diri sendiri* hahaha

Semoga bermanfaat ya. Kalau saya lolos ke tahap berikutnya, saya pasti posting lagi. Pamit. Bye.
Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: April 01, 2014
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...