October 3, 2018

Sangjit


Halo guys..

Saya mau berbagi cerita mengenai acara sangjitan saya yang sebenarnya sudah basi banget, LOL. Acaranya diadakan 31 Juli 2017 dan baru sempet ditulis sekarang, hehe. Lebih baik telat daripada tidak sama sekali kan? *pembelaan diri* :D

Acara sangjitan itu biasanya diadakan H-1 minggu sebelum acara weddingnya menurut adat china khek yang di Belitung. Cuma, karena saya pikir lebih cepat lebih baik kan, jadi saya bisa fokus persiapan weddingnya. Acara wedding saya itu jatuh pada tanggal 9 Desember 2017. Calon saya bilang sekalian perkenalan keluarga jadi kan lucu juga kalau misalnya saya sangjitannya H-1 minggu, berati keluarga saya baru saling mengenal H-1 minggu sebelum hari H, haha.

Saya sama calon saya sempet berantem gara-gara acara sangjit ini karena perbedaan adat. Saya dan keluarga berasal dari Belitung dan banyak sekali hal-hal yang berbeda yang biasa dilakukan di sini (Bogor). Lucu juga sih menurut saya di sini karena baki yang dibawa oleh keluarga cowok ke cewek itu harus dikembalikan setengah. Walaupun filosofinya katanya biar saling berbagi, tapi kenapa harus ribet banget ya. Kata keluarga saya kok ngasihnya  kayak tidak ikhlas ya? Wkwkwkwk. Iya, sebenarnya saya maunya yang simple saja. Apa yang mau keluarga cowok kasih ke keluarga saya dikasih saja, jadi tidak perlu dibagi-bagi. Kenapa tidak dari rumah dipisahkan bagian si cowoknya kata keluarga saya. Pokoknya ribetlah karena beda adat istiadat gitu. Tapi, akhirnya keluarga saya mengalah. Kita turutin saja kemauan dari pihak keluarga calon saya. Kita tidak begitu paham, jadi pas hari H kita nanya-nanya ini baki harus kita apain, hehe.

Perbedaan isi baki adalah :

Angpao + Perhiasan

Adat saya, angpao itu biasanya harus disiapkan 4 macam oleh pihak cowok (uang susu, uang pesta, uang buat kakak adik kandung cewek, uang kepala). Jadi yang boleh diambil semua itu uang susu dan uang buat kakak adik kandung cewek, sisanya uang pesta sama uang kepala diambil sedikit saja karena kalau diambil semua katanya jual anak, LOL. Untuk perhiasan sih standar saja yang mau dikasih dari pihak cowoknya apa. Tidak ada aturan sih harus seberapa banyak.

Sedangkan di sini (Bogor), angpaonya 2 macam ya kalau tidak salah. Uang pesta sama uang susu saja. Tapi, yang di acara sangjitan saya kemarin cuma 1 angpao saja uang susu yang diambil semua sama mama. Itu sudah sesuai kesepakatan saya dan calon sih biar tidak ribet harus kembaliin uang pestanya. Terus sempet kepikiran juga apa karena takut keluarga saya ambil semua tuh uang pestanya ya jadi uang pesta tidak di kasih, LOL. Soalnya sempet ada celotehan dari papa mertua soal uang pesta kalau dibawa harus dibalikin. Tapi saya pikir ya sudahlah tidak perlu kasih uang pesta ribet juga. Lagian seluruh biaya pesta pernikahan kami itu murni 100% pakai uang saya dan calon saya.

Kue Kacang + Kue Beras

Kalau di adat saya, biasanya keluarga cowok akan menanyakan terlebih dahulu ke keluarga cewek mau dibawakan berapa bungkus untuk kuenya. Kenapa begitu? Karena kue itu nantinya akan dibagikan oleh keluarga cewek ke sodara, teman-teman, tetangga, dan kenalan sebagai pemberitahuan saja kalau kita sudah tunangan. Satu keluarga biasa dikasih masing-masing 1 bungkus kue kacang dan kue beras. So, tidak heran biasa keluarga cewek memang menyebutkan angka lho untuk jumlahnya, misalnya 200 bungkus masing-masing dan itu harus dipenuhi oleh keluarga cowok.

Gula Batu

Nah, di Belitung itu dibawain gula batu biasanya. Mungkin kalau di sini penggantinya yang manis-manis gitu kayak buah kaleng.

Iya, kalau di Belitung itu cuma segitu saja yang perlu disiapkan. Gula batu seingat saya tidak wajib. Yang wajib itu yang uang sama kue kacang dan kue beras.

Sedangkan kalau di Bogor ada aturannya katanya kalau bawa baki itu harus genap. Jadi kemarin saya di bawakan 8 baki yang isinya :
1.       Uang Susu + Perhiasan (kalung)
2.       Pakaian Saya & Pasangan (masing-masing 2)
3.       Sepatu Saya & Pasangan (masing-masing 1)
4.       Perlengkapan Mandi & Make Up
5.       Buah-buahan (Pir  4, Jeruk 8, Apel 6)
6.       Sirup Marjan (2) & Minuman Anggur (2)
7.       Kue Kacang (2) & Lilin (2)
8.       Kue Lapis Legit (2) & Buah Kaleng (2)

Jadi, itu isinya semuanya genap dan saya kembalikan setengah di bakinya masing-masing kecuali baki yang nomor 4 yang isinya perlengkapan saya yang tidak mungkin saya bagi, hehe. Jadi, itu baki saya kembalikan dalam keadaan kosong. Sempet kepikiran juga seharusnya apa saya isi sesuatu gitu. Cuma tidak mungkin keburu juga saya siapinnya. Karena kata keluarga calon saya, saya tidak perlu siapkan apa-apa jadi saya tidak persiapan.

So, lebih simple mana? Saya pikir sih adat saya lebih simple karena tidak banyak macam yang harus disiapkan. Tadinya keluarga dari calon saya maunya diadakan di resto. Tapi, saya pikir kenapa harus di resto kalau masih bisa di rumah. Biasanya kan memang diadakan di rumah cewek. Dan yang menjamu adalah keluarga dari pihak cewek. Kalau di resto mungkin akan dibayar semua oleh calon saya biayanya, LOL. Tapi, kalau bisa hemat kenapa harus boros ? Mending uangnya disimpen buat keperluan yang lain. Dan yang membuat saya enggan memilih acara di Resto adalah seluruh keluarga besar dari calon saya sepertinya ikutan datang dari bocah sampai yang paling tua. Jadi, bayangkan saja kalau diadakan di resto, berapa dana yang harus saya siapkan.

Oia, ini juga yang membedakan adat saya dan keluarga calon saya. Kalau di saya, yang datang hanya orang yang dituakan atau wakil dari keluarga cowok (bukan ortu) karena ortu datang pas lamaran bukan pas sangjitan. Terus sama keluarga dari pihak cowok yang sudah menikah. Tidak ada anak kecil karena ini acara sakral. Nah, kalau acara saya kemarin, dari bocah-bocah ada, anak-anak remaja plus pacar-pacarnya juga ada, wkwk. Sebenarnya saya kurang sreg karena jadinya kayak pesta ultah dan riweuh karena banyak bocah-bocah. Tapi kan tidak mungkin saya melarang keluarga dari calon saya untuk ikutan datang, hehe.

Kami masak-masak di rumah. Bikin kai fan (nasi ayam) khas orang Belitung kalau sangjitan selalu makan ini. Untuk cemilannya ditambah buah-buahan, puding, kue. Jauh lebih hemat bila dibandingkan mengadakan acara di resto.

Untuk jaman sekarang sih saya perhatikan memang sedang trend mengadakan acara sangjit di resto atau di hotel. Entah alasannya apa mungkin karena tidak mau ribet. Kalau di Belitung biasanya selalu di rumah acaranya karena lebih bermakna katanya.

Oke, sekian cerita sangjitan saya yang sudah telat itu, hehe. Semoga bisa berguna untuk kalian yang mampir baca ya.
Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: October 03, 2018

September 18, 2018

Budget Minim untuk Resepsi Pernikahan


Hai Bride and Groom to be..

Saya mau berbagi soal pengalaman saya mempersiapkan pernikahan di tahun 2017 lalu tepatnya dibulan Desember. Pengalaman ini saya tulis agar para pembaca mempunyai gambaran mengenai budget dan berbagai persiapan agar pernikahan kalian bisa terorganisir dengan baik tanpa harus mengeluarkan budget banyak.

Kebanyakan orang mempersiapkan pernikahan itu antara 1 s/d 2 tahun sebelumnya lho. Tapi kalau saya sendiri sih hanya beberapa bulan saja. Sekitar 7 bulan saja. Dan itupun saya terbilang masih santai sih. Awalnya saya dan pasangan berencana mau pemberkatan saja dan makan-makan keluarga dan teman dekat saja di sebuah resto yang lumayan oke. Rencana mau mengundang sekitar 50 undangan (hanya keluarga dan teman dekat saja). Malah kami sempat survei ke beberapa tempat di Bogor karena domisili kami di Bogor. Saya mempunyai keinginan, saat resepsi atau bisa dibilang dinner itu hanya orang-orang terdekat saja. Mereka puas dan sayapun puas karena mentraktir orang-orang terdekat dan bisa sambil mengobrol hangat. Rasanya lebih bermakna daripada menggelar resepsi besar-besaran yang para tamunya belum tentu kami mengenalnya.

Tapi, semua itu hanya mimpi yang tidak akan pernah terealisasi, hehe. Karena pada akhirnya kami mengadakan resepsi walaupun dibilang sederhana. Keluarganya pasangan saya mau mengadakan resepsi. Mungkin bisa dibilang gengsi apalagi pasangan saya itu anak bungsu. Ya sebenarnya kalau mau mengadakan resepsi tidak masalah asalkan semua biaya ditanggung oleh orang yang mau mengadakan resepsi, LOL. It’s ok. Akhirnya saya mengalah dan setuju mengadakan resepsi.

Pertama yang harus ditentukan saat akan melangsungkan pernikahan itu adalah BUDGET. Ini penting banget agar ada kontrolnya. Kalau tidak dikontrol, untuk mewujudkan pernikahan impian itu ratusan juta juga belum tentu kita akan puas. Saya dan suami menargetkan biaya pernikahan sekitar 70 juta. Pertanyaannya, apakah ada biaya pernikahan yang hanya 70 saja untuk daerah seperti Kota Bogor? Jawabannya tentu saja ada. Asalkan tamu yang diundang tidak banyak dan pintar-pintarlah memilih vendor.

Venue Tempat Resepsi
Setelah menentukan budget, yang harus dipikirkan selanjutnya adalah tempat resepsi. Saya dan suami mulai mencari dan mensurvey beberapa tempat pernikahan outdoor. Diantaranya yang pernah kami datangi adalah Panorama (BNR) dan Villa Rumah Putih. Sebenarnya saya tertarik dengan Villa Rumah Putih yang konsepnya outdoor. Paket weddingnya pun sudah termasuk murah hanya sekitar 50 juta (all in) tapi belum termasuk biaya pemberkatan. Tapi, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk menyelenggarakan resepsi di Sukabumi (kampung suami saya). Pertimbangannya adalah suami saya punya ibu rohani / bapak rohani di Sukabumi yang mau membantu mensukseskan acara kami dan membentuk team (kan lumayan tidak perlu bayar WO buat acara pernikahan kami, hehe). Tempat yang kami pilih tetap outdoor yaitu Villa Pesona Pangrango. Biaya sewa venue itu 8 juta. Hanya saja karena yang punya Pesona Pangrango itu adalah kenalan kami, kami diberikan diskon 500 ribu (lumayan kan, hehe). Jadi kami hanya bayar 7 juta + 500 ribu (keamanan). Pertimbangan kenapa ambil venue tersebut karena selain tempatnya yang bagus, tapi paketnya itu sudah termasuk menginap H-1. Jadi, keluarga saya dan pasangan saya bisa menginap di sana sebagian. Sebagian lagi di rumah pasangan saya. Kalau saya sendiri & bridesmaid tidur di hotel walaupun sebenarnya ada kamar buat saya yang sangat besar dan bisa digunakan untuk make up. Hanya saja karena saya pikir mau menenangkan pikiran, cie elahhh, jadi saya memilih booking 1 kamar hotel buat saya dan 2 teman saya (bridesmaid).

Bridal + Decoration
Pasangan saya mempunyai teman sekolah yang sekarang menjadi MUA di Sukabumi. Jadi, kami menggunakan jasa dia untuk Make Up dan Decor. Make Up + Gaun pengantin (11 Juta) untuk saya, mama saya, cici dan tante saya, mama mertua, 2 bridesmaid, 1 penerima angpao, 2 penerima tamu. Total 10 orang. Murah kan? :D Sedangkan untuk Decoration sendiri kami meminta decor yang simple karena di venue nya outdoor sudah oke hanya perlu dipercantik sedikit untuk panggung. Kami hanya dikenakan biaya decoration 7 juta. Untuk setelan suami saya, kebetulan dia sudah pernah menjahit setelan jas yang belum pernah dia kenakan sama sekali. Akhirnya kepake juga buat nikahan dia sendiri, hehe.

Catering
Catering yang kami pilih Fitri Catering. Catering ini juga rekomendasi dari si MUA. Kami memesan 200 pax dengan harga 50.000/pax dengan menu : Nasi Putih, Ikan Gurame Asam Manis, Sop Kimlo, Daging Rendang, Bihun Goreng, dan Kentang Balado. Standarnya sih tidak perlu disebutkan lagi pasti dapat minuman (aqua gelas), buah semangka dan melon, puding serta kerupuk udang dan sambal. Untuk rasanya saya tidak tahu sama sekali, saat test food hanya suami saya yang pergi karena saya kebetulan sedang sibuk mengurus hal lain. Menurut suami saya enak dan lumayanlah. Dan saat acara resepsinya pun saya tidak makan sama sekali. So, saya tidak bisa merekomendasikan cateringnya karena sama sekali tidak mencicipinya. Ini juga yang membuat saya pensaran sampai sekarang, hehe. Kalau untuk pinggiran, saya dan suami tidak mengeluarkan budget sama sekali alias free karena kami dapat sponsor dari teman-teman gereja. Menu pinggirannya adalah, baso, es krim, lumpia goreng, kue-kue (banyak sih), dan menurut tamu undangan semuanya enak. Terima kasih banyak teman-teman gereja :D

Dokumentasi
Fotographernya juga kenalan dari temannya pasangan saya di Gereja sehingga kami dikenakan masih harga teman. 3,5 juta sudah termasuk foto + video selama pemberkatan dan resepsi dan free untuk prewed nya dan dikasih album foto yang lumayan cantik. Untuk album foto sendiri saya dapat 2 album. 1 albumnya lagi dari boss saya karena dia punya studio foto dan dibuatkan album yang sangat bagus. Terima kasih pak boss :D


Sound System, Pemain Musik, Singer, MC
Untuk sound system sendiri kami menyewa dari temannya pasangan saya juga dan tentunya harga teman dengan harga 2 juta untuk beberapa titik sound termasuk alat musik dipinjamkan. Sedangkan pemain musik, singer dan MC kami menggunakan team gereja yang biasa tugas di gereja. So, semuanya free. Yang perlu kami bayar hanya sound.

Wedding Cake Dummy
Wedding Cake Dummy dipersiapkan oleh mama mertua. Jadi saya kurang tahu vendornya. Untuk paketnya sudah free kue tart 6 pcs dan free kue sus dan kue bolu masing-masing 100 cup. Untuk harga 1,5 juta.


Undangan
Undangan kami cetak 3 bulan sebelumnya. Tapi tetap saja jadinya 1 bulan sebelum hari H. Vendornya Himalaya yang di jl. Roda Bogor. Sejujurnya saya menyesal menggunakan vendor ini karena pelayanannya sangat tidak oke. Lambat, tidak responsif, tidak memberikan pelayanan yang maksimal. Harga pun saya bilang termasuk mahal ya 15 ribu per undangan.

Soevenir
Untuk soevenir kami membelinya di Mangga Dua Square. Soevenirnya kipas Jepang dengan harga 3.500 per pcs.Tadinya sih saya mau memesan gelas, karena takutnya pecah di bawa ke Sukabumi akhirnya kami memilih kipas Jepang.

Mobil Pengantin, Buket Bunga Pengantin & Bridesmaid
Ini semuanya free. Mobil Pengantinnya dipinjamkan oleh teman Gereja. Dia memang biasa menyewakan Alphard nya untuk acara nikahan, karena sudah mengenal kami, kami dipinjamkan secara cuma-cuma tanpa bayar sepeserpun, hehe. Untuk buket bunga sebenarnya kami awalnya dibuatkan oleh team decor nya Gereja bunga plastik dan juga untuk hiasan di mobil pengantin dan bridesmaid. Ternyata pada H-1 ada seorang donatur dari Gereja yang memesan buket bunga mawar asli dari florist dan mengantarkannya ke Hotel saya pada hari H pagi-pagi. Bunganya cantik dan terima kasih banyak ke orang yang memberikannya pada saya walaupun saya tidak tahu siapa orangnya. Semoga Tuhan membalas kebaikan mereka dengan berkat yang melimpah.


Dress Mama, Mama Mertua, Bridesmaid
Untuk dress mama & mama mertua, saya membelinya di butik. Saya lupa nama butiknya, hehe. Butiknya ada di dekat rumah saya. 1 dress harganya 750 ribu dan saya ambil 2 karena mama dan mama mertua harus pakai dress yang sama. Untuk bridesmaid sendiri, saya ke tukang jahit dengan bahan scuba, dress pendek 2 pcs @250. Jadi total untuk dress yang saya keluarkan adalah 2 juta. Untuk penerima tamu dan penjaga angpao tidak kami sediakan. Karena mereka sudah menyiapkannya sendiri. Untuk penerima tamu dan penjaga angpaonya adalah dari keluarga pasangan saya.


Pemberkatan
Sebenarnya tidak ada biaya untuk pemberkatan. Hanya saja ada namanya persembahan sulung ke Pendeta. Ini sukarela. Kami memberikan sebesar 1 juta kepada pendetanya yang dimasukkan ke dalam amplop.

Sangjit
Untuk sangjit kami mengadakannya di rumah. Awalnya pasangan saya maunya di resto. Tapi, saya pikir kalau di rumah bisa menghemat biaya. Apalagi pasangan saya itu keluarga besar yang datang saat sangjit semuanya ditambah bocah-bocah. Sedangkan kalau dari keluarga saya tidak begitu banyak karena keluarga besar saya ada di kampung halaman. Jadi, saat sangjit itu rumah saya sudah seperti orang kawinan, LOL. Untuk seserahan seperti adat orang cinesse Bogor pada umumnya.

Angpao
Karena banyaknya orang yang membantu saya saat acara nikahan, saya sudah menyiapkan banyak angpao yang akan saya serahkan sebagai tanda saja.
Tapi, saya sudah diancam sama teman Gereja bahwa mereka membantu ikhlas tidak mengharapkan angpao. Dan mereka juga bukan type orang yang mengikuti tradisi yang katanya harus dapat angpao walaupun nilai angpaonya kecil. So, yang saya siapkan hanya untuk angpao untuk penjaga angpao dan bridesmaid.

Capil
Kebetulan lagi, ini kepala Capil Sukabumi itu kenal dengan mama mertua. Jadi mereka di undang ke acara pemberkatan saya untuk tanda tangan surat nikah di tempat. Harusnya ini bayar lho. At least biasanya 500 ribu s/d 1 juta. Tapi, ini kami juga free karena kenal, hoho. Dia cuma minta dibawakan oleh-oleh dari Bogor. Jadi, kami bawakan kue-kue seperti talas Bogor, dll.

Honeymoon
Untuk honeymoon sendiri itu optional ya. Saya dan suami awalnya mau honeymoon di akhir tahun saja bersamaan dengan liburan Natal dan Tahun Baru. Berbagai pertimbangan, karena selain biaya akomodasi dan pesawat mahal saat high season dan juga saya dan suami belum tentu mendapat cuti, akhirnya kami memanfaatkan cuti dari kantor saat pernikahan kami. Saya dari kantor diberikan cuti 4 hari. Agak nekat sih sebenarnya, karena pasti capek banget. Bayangkan ya, sabtu acara nikahan kami di Sukabumi. Malamnya kami langsung berangkat ke Bogor. Subuhnya kami ke bandara Soeta. Dan kami di sana selama 3 hari sampai dengan hari Selasa. Benar-benar express. Sebenarnya ga cukup, tapi pertimbangan kenapa kami tidak menundanya, bagaimana kalau seandainya saya langsung hamil. Kami pikir, inilah kesempatannya yang paling tepat.

Kalau saya rangkum biaya sebagai berikut :


  1. Bridal + Decor = 18 juta
  2. Venue Villa Pesona Pangrango = 7,5 juta
  3. Catering 200 pax @50.000 = 10 juta
  4. Dokumentasi = 3,5 juta (include prewed indoor)
  5. Sound System = 2 juta
  6. MC, Pemain musik + singer = Free
  7. Wedding Cake = 1,5 juta
  8. Undangan = 15.000 * 100 = 1,5 juta (100 undangan)
  9. Soevenir = 500 ribu
  10. Mobil Pengantin = Alphard (free)
  11. Dress mama, mama mertua, bridesmaid = 2 juta
  12. Pemberkatan = 1 juta
  13. Sangjit = 5 juta
  14. Angpao = 500 rb (untuk bridesmaid dan penjaga angpao)
  15. Buket bunga pengantin dan bridesmaid = Free
  16. Capil = free
  17. Lain –lain = 2 juta (balon helium, konsumsi selama di villa, dll)
  18. Honeymoon (Bali, 3D2N) = 5 juta (optional)


Oia, kalian pasti bingung kenapa tidak ada budget Cincin Kawin. Kebetulan saya tidak begitu suka pakai cincin. Jadi, kami memang tidak menggunakan cincin kawin emas tapi perak yang hanya kami gunakan sebagai simbolis saat pemakaian cincin nanti. Semuanya tergantung dari kalian sih maunya pakai yang emas, intan, berlian. Toh nanti kalau kami mau, kami bisa membelinya kapan saja.

Total Budget 70 juta. Yang kami keluarkan hanya 60 juta. Puji Tuhan :D Mungkin karena sebagian besar harganya adalah harga teman. Kalau bukan harga teman mungkin bisa habis 100 juta. Bukannya kami tidak ada dana untuk melangsungkan pernikahan secara besar-besaran (cieelahh sombongnya, LOL) tapi kami berencana untuk merenovasi rumah yang baru saja kami ambil (KPR) beberapa bulan sebelumnya. So, kami berusaha untuk memenuhi kepentingan kami dan kepentingan orang tua yang mau tetap mengadakan resepsi. Dan akhirnya semuanya bisa terwujud dan semua pihak senang. Bisa mengadakan resepsi dan masih bisa merenovasi rumah dari sisa tabungan dan ditambah angpao yang kami dapat. Puji Tuhan juga angpao yang kami terima lebih dari setengahnya dari biaya yang kami keluarkan. Kalau soal angpao sebenarnya tergantung dari seberapa koneksi kita dengan para petinggi. Semakin banyak mengenal para petinggi seperti boss semakin besar peluang kita mendapatkan angpao besar. Semuanya tergantung dari seberapa dekat anda dengan atasan dan koneksi anda. Puji Tuhan dari undangan saya banyak yang memberikan angpao besar. Yang namanya boss kan pasti minimal memberikan 1 juta. Ada yang 2 juta. Ada yang kasih 3 juta. Bersyukur sih karena setidaknya uang yang kami keluarkan balik dan bisa kami gunakan untuk kepentingan renovasi rumah.

Untuk soal budget saya dan pasangan mengeluarkan biaya tanpa meminta kepada ortu sepeserpun. Hanya wedding cake saja yang dibayar oleh ortunya pasangan saya. Sebenarnya ada bagusnya juga untuk biaya tidak melibatkan ortu. Karena saya dan pasangan bebas menentukan segalanya yang berhubungan dengan pernikahan kami tanpa melibatkan mereka. Termasuk para undangan yang menentukan saya dan pasangan. Saat memilih para tamu undangan harus pinter-pinter sih karena buat apa mengundang orang yang tidak terlalu dekat dan belum tentu datang.

Semoga apa yang saya tulis bisa menjadi patokan buat teman-teman yang mau menyelenggarakan pernikahan dengan budget minim. Banyak teman yang bilang, pernikahan itu sekali seumur hidup, jadi mereka mati-matian mengumpulkan uang ratusan juta hanya untuk dihabiskan dalam 2 jam. Ooo NO. Kalau saya sih lebih memilih uangnya saya habiskan untuk liburan keliling Eropa daripada menghabiskan uang 200 s/d 300 juta hanya untuk menyenangkan orang lain saat resepsi. Nah gimana guys? Your choice J

Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: September 18, 2018

August 1, 2018

Lepas Kawat Gigi / Behel dan Pasang Retainer Gigi

Postingan ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya tentang proses pemakaian behel saya. Sebenarnya saya sudah lepas behel dari akhir mei 2017. Sudah cukup basi dan maaf sekali lho baru bisa posting sekarang karena berbagai kesibukan selama ini :)

Saya pasang behel itu awal September 2015 dan lepas behel akhir Mei 2017 kalau dihitung berarti 1 tahun 9 bulan saya memakai behel. Cepet ya? Sebenarnya target saya itu 1,5 tahun, tapi ya karena ada satu dan lain hal, kadang sayanya sibuk jadi kontrol agak molor, atau dokternya lagi cuti dan jadwal kita bentrok. Tapi, Puji Tuhan semuanya telah selesai. Dan lucunya, setelah 1 tahun lepas behel kok saya merasa kangen pakai behel ya, hehe. 

Nah, sekarang pasti pada penasaran dengan gambarnya. Beginilah penampakannya.
Sebelum pakai behel

Saat Pemakaian Behel

Setelah 1 tahun lebih lepas behel (Baru Foto). Setahun lalu saya lupa foto :) Tapi masih rapi kan, hehe

Cukup oke? Yang pasti gigi saya jauh lebih baik dari sebelum pakai behel dan dokter sudah mengusahakan yang terbaik untuk gigi saya. Beliau mengucapkan terima kasih dan saya juga mengucapkan terima kasih atas bantuannya. 

Biaya yang saya keluarkan :

1 Agustus 2015
Saya konsul dengan dokter ortho untuk pemasangan behel. Beliau menjelaskan mengenai biaya, prosedur, proses dan persiapan sebelum memasang behel. Setelah sepakat dengan dokternya, gigi saya dicetak dan di rontgen.
Cetak gigi rahang atas dan bawah : 150.000
Rontgen Panoramic : 150.000
Rontgen Cephalometri non kontras : 160.000
Biaya dokter spesialis, alat, dan pendaftaran : 135.000
Setelah di cetak dan rontgen, dilanjutkan dengan penambalan gigi dengan dokter gigi umum.
Biaya tambal sinar (caries sedang) 1 gigi : 250.000
Biaya dokter gigi, alat dan pendaftaran : 70.000

15 Agustus 2015
Saya melakukan pencabutan dua gigi sekaligus dengan dokter gigi umum dari total 4 gigi yang harus dicabut.
Pencabutan 2 gigi posterior di rahang bawah (gigi 4 dibelakang taring) : 500.000
Biaya dokter, alat dan pendaftaran : 70.000
Obat antibiotik & obat pereda sakit : 178.750 + 87.345

22 Agustus 2015
Pencabutan 2 gigi posterior di rahang atas : 500.000
Kontrol post extractie dan buka jahitan pencabutan gigi sebelumnya : 100.000
Tambal sinar 2 gigi caries kecil : 400.000
Tambal sinar 1 gigi caries sedang : 250.000
Biaya dokter, alat dan pendaftaran : 70.000
Obat kumur dan antibiotik : 113.438 + 178.750
Kenapa gigi sampai ditambal sebanyak 4 gigi? Karena saat pemasangan behel, gigi harus dalam kondisi sehat. Walaupun cariesnya kecil dan tidak terlihat secara kasat mata, giginya tetep harus ditambal.

29 Agustus 2015
Setelah kondisi gigi sudah sehat, tidak ada caries, gigi sudah dicabut 4 gigi untuk memberikan space gigi yang mau ditarik, akhirnya tibalah saat pemasangan.
Biaya behel konvensional : 8.500.000
Biaya alat dan pendaftaran : 42.000
Biaya dokter : free

Kontrol Bulanan : 
26 Sept 2015 - 30 Mei 2017 = 32 kali kontrol x @300.000 (rata-rata) =  9.600.000

30 Mei 2017
Biaya diatas belum full lho ya. Setelah janjian dengan dokternya untuk lepas bracket, saya dihadapkan beberapa pilihan yang wajib diambil sebagai syarat untuk lepas behel yaitu Pembuatan Retainer. Retainer tujuannya adalah untuk mempertahankan posisi gigi supaya tetap rapi dan tidak kembali seperti semula setelah pasca perawatan behel selesai dilakukan. Retainer diperlukan sebagai perawatan lanjutan dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Nasihat dari dokter saya retainer ini harus dipakai setiap malam sebelum tidur selama 1 tahun pertama. Setelah 1 tahun dipakai seminggu sekali saja selama seumur hidup :). So, kalau kalian memutuskan memakai behel, itu artinya kalian teken kontrak seumur hidup dengan retainer ini :)).

Ada 2 jenis retainer yang dokter tawarkan. Pertama, retainer yang berbentuk kawat dimana terdapat lapisan akrilik untuk menyambungkan kawat-kawat tersebut. Retainer tersebut terdiri dari kawat dan plastik yang melekat pada langit-langit dan akan melengkung diatas dan permukaan bagian bawah gusi depan untuk lengkung bawah. Kedua, retainer yang berupa lapisan plastik transparan yang bentuknya sesuai dengan posisi gigi geligi. Retainer ini biasa disebut kawat gigi invisalign atau platik bening. 

Saya pilih retainer transparan karena lebih simple gampang dilepas dan pasang sesuka hati dan bisa dibawa ke mana. Harga paket retainer transparan 2,5 juta (Mei 2017). Setelah diputuskan jenis retainernya, saya harus cetak gigi lagi untuk terakhir kalinya setelah behel dilepas oleh dokternya. Jadi retainer ini akan dicetak sesuai dengan bentuk gigi saya dan akan dibuatkan di lab nya dokter di Jakarta. Waktu pembuatan adalah 2 minggu. Nah, proses ini sebenarnya bikin saya sempet kesel, malasahnya setelah waktu yang dijanjikan 2 minggu itu, ternyata cetak gigi saya yang terakhir itu retak akhirnya dokternya tidak bisa melanjutkan pembuatan retainer. Saat saya datang, beliau akhirnya mencetak gigi saya lagi dan berharap cetakannya bagus lalu saya dikasih no HP beliau agar bisa menghubungi beliau sebelum datang untuk memastikan retainernya sudah jadi. Tapi untungnya, yang kedua kalinya ini tidak ada masalah dan akhirnya jadilah retainer saya seperti ini :



Jadi, total biaya yang saya keluarkan dari awal - sampai pasang retainer itu kurang lebih 24-25 juta. Bisa buat DP mobil, lol. Kalau dihitung-hitung memang mahal, tapi ini berlangsung selama hampir 2 tahun. Jadi uangnya juga tidak langsung keluar segitu. Yang paling berasa adalah saat pemasangan awal dan saat pelepasan karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Paling enak adalah saat kontrol karena hanya bayar kurang lebih 300 ribu saja. 

Saran saya sebagai akhir dari tulisan ini, siapkan budgetnya ya sebelum memutuskan menggunakan behel. Jangan sampai behel sudah dipasang dan tidak dilepas-lepas karena kekurangan biaya saat kontrol atau saat pelepasan behel. Sayang waktu dan uangnya. Jangan sia-siakan apa yang sudah kita mulai. 

Semoga bermanfaat ya dan selamat menuju senyum pepsodent :)
Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: August 01, 2018
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...