Hai Bride and Groom to
be..
Saya mau berbagi soal
pengalaman saya mempersiapkan pernikahan di tahun 2017 lalu tepatnya dibulan
Desember. Pengalaman ini saya tulis agar para pembaca mempunyai gambaran
mengenai budget dan berbagai persiapan agar pernikahan kalian bisa terorganisir
dengan baik tanpa harus mengeluarkan budget banyak.
Kebanyakan orang
mempersiapkan pernikahan itu antara 1 s/d 2 tahun sebelumnya lho. Tapi kalau
saya sendiri sih hanya beberapa bulan saja. Sekitar 7 bulan saja. Dan itupun
saya terbilang masih santai sih. Awalnya saya dan pasangan berencana mau
pemberkatan saja dan makan-makan keluarga dan teman dekat saja di sebuah resto
yang lumayan oke. Rencana mau mengundang sekitar 50 undangan (hanya keluarga
dan teman dekat saja). Malah kami sempat survei ke beberapa tempat di Bogor
karena domisili kami di Bogor. Saya mempunyai keinginan, saat resepsi atau bisa
dibilang dinner itu hanya orang-orang terdekat saja. Mereka puas dan sayapun
puas karena mentraktir orang-orang terdekat dan bisa sambil mengobrol hangat.
Rasanya lebih bermakna daripada menggelar resepsi besar-besaran yang para
tamunya belum tentu kami mengenalnya.
Tapi, semua itu hanya
mimpi yang tidak akan pernah terealisasi, hehe. Karena pada akhirnya kami
mengadakan resepsi walaupun dibilang sederhana. Keluarganya pasangan saya mau
mengadakan resepsi. Mungkin bisa dibilang gengsi apalagi pasangan saya itu anak
bungsu. Ya sebenarnya kalau mau mengadakan resepsi tidak masalah asalkan semua
biaya ditanggung oleh orang yang mau mengadakan resepsi, LOL. It’s ok. Akhirnya
saya mengalah dan setuju mengadakan resepsi.
Pertama yang harus
ditentukan saat akan melangsungkan pernikahan itu adalah BUDGET. Ini penting
banget agar ada kontrolnya. Kalau tidak dikontrol, untuk mewujudkan pernikahan
impian itu ratusan juta juga belum tentu kita akan puas. Saya dan suami
menargetkan biaya pernikahan sekitar 70 juta. Pertanyaannya, apakah ada biaya
pernikahan yang hanya 70 saja untuk daerah seperti Kota Bogor? Jawabannya tentu
saja ada. Asalkan tamu yang diundang tidak banyak dan pintar-pintarlah memilih
vendor.
Venue Tempat Resepsi
Setelah menentukan
budget, yang harus dipikirkan selanjutnya adalah tempat resepsi. Saya dan suami
mulai mencari dan mensurvey beberapa tempat pernikahan outdoor. Diantaranya
yang pernah kami datangi adalah Panorama (BNR) dan Villa Rumah Putih. Sebenarnya
saya tertarik dengan Villa Rumah Putih yang konsepnya outdoor. Paket weddingnya
pun sudah termasuk murah hanya sekitar 50 juta (all in) tapi belum termasuk
biaya pemberkatan. Tapi, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk
menyelenggarakan resepsi di Sukabumi (kampung suami saya). Pertimbangannya
adalah suami saya punya ibu rohani / bapak rohani di Sukabumi yang mau membantu
mensukseskan acara kami dan membentuk team (kan lumayan tidak perlu bayar WO
buat acara pernikahan kami, hehe). Tempat yang kami pilih tetap outdoor yaitu
Villa Pesona Pangrango. Biaya sewa venue itu 8 juta. Hanya saja karena yang
punya Pesona Pangrango itu adalah kenalan kami, kami diberikan diskon 500 ribu
(lumayan kan, hehe). Jadi kami hanya bayar 7 juta + 500 ribu (keamanan).
Pertimbangan kenapa ambil venue tersebut karena selain tempatnya yang bagus,
tapi paketnya itu sudah termasuk menginap H-1. Jadi, keluarga saya dan pasangan
saya bisa menginap di sana sebagian. Sebagian lagi di rumah pasangan saya.
Kalau saya sendiri & bridesmaid tidur di hotel walaupun sebenarnya ada
kamar buat saya yang sangat besar dan bisa digunakan untuk make up. Hanya saja
karena saya pikir mau menenangkan pikiran, cie elahhh, jadi saya memilih booking 1 kamar
hotel buat saya dan 2 teman saya (bridesmaid).
Bridal + Decoration
Pasangan saya
mempunyai teman sekolah yang sekarang menjadi MUA di Sukabumi. Jadi, kami
menggunakan jasa dia untuk Make Up dan Decor. Make Up + Gaun pengantin (11
Juta) untuk saya, mama saya, cici dan tante saya, mama mertua, 2 bridesmaid, 1
penerima angpao, 2 penerima tamu. Total 10 orang. Murah kan? :D Sedangkan untuk
Decoration sendiri kami meminta decor yang simple karena di venue nya outdoor
sudah oke hanya perlu dipercantik sedikit untuk panggung. Kami hanya dikenakan
biaya decoration 7 juta. Untuk setelan suami saya, kebetulan dia sudah pernah
menjahit setelan jas yang belum pernah dia kenakan sama sekali. Akhirnya kepake
juga buat nikahan dia sendiri, hehe.
Catering
Catering yang kami
pilih Fitri Catering. Catering ini juga rekomendasi dari si MUA. Kami memesan 200
pax dengan harga 50.000/pax dengan menu : Nasi Putih, Ikan Gurame Asam Manis,
Sop Kimlo, Daging Rendang, Bihun Goreng, dan Kentang Balado. Standarnya sih
tidak perlu disebutkan lagi pasti dapat minuman (aqua gelas), buah semangka dan
melon, puding serta kerupuk udang dan sambal. Untuk rasanya saya tidak tahu
sama sekali, saat test food hanya suami saya yang pergi karena saya kebetulan
sedang sibuk mengurus hal lain. Menurut suami saya enak dan lumayanlah. Dan
saat acara resepsinya pun saya tidak makan sama sekali. So, saya tidak bisa
merekomendasikan cateringnya karena sama sekali tidak mencicipinya. Ini juga
yang membuat saya pensaran sampai sekarang, hehe. Kalau untuk pinggiran, saya
dan suami tidak mengeluarkan budget sama sekali alias free karena kami dapat
sponsor dari teman-teman gereja. Menu pinggirannya adalah, baso, es krim,
lumpia goreng, kue-kue (banyak sih), dan menurut tamu undangan semuanya enak.
Terima kasih banyak teman-teman gereja :D
Dokumentasi
Fotographernya juga
kenalan dari temannya pasangan saya di Gereja sehingga kami dikenakan masih
harga teman. 3,5 juta sudah termasuk foto + video selama pemberkatan dan
resepsi dan free untuk prewed nya dan dikasih album foto yang lumayan cantik.
Untuk album foto sendiri saya dapat 2 album. 1 albumnya lagi dari boss saya
karena dia punya studio foto dan dibuatkan album yang sangat bagus. Terima
kasih pak boss :D
Sound System, Pemain
Musik, Singer, MC
Untuk sound system
sendiri kami menyewa dari temannya pasangan saya juga dan tentunya harga teman
dengan harga 2 juta untuk beberapa titik sound termasuk alat musik dipinjamkan.
Sedangkan pemain musik, singer dan MC kami menggunakan team gereja yang biasa
tugas di gereja. So, semuanya free. Yang perlu kami bayar hanya sound.
Wedding Cake Dummy
Wedding Cake Dummy
dipersiapkan oleh mama mertua. Jadi saya kurang tahu vendornya. Untuk paketnya
sudah free kue tart 6 pcs dan free kue sus dan kue bolu masing-masing 100 cup.
Untuk harga 1,5 juta.
Undangan
Undangan kami cetak 3
bulan sebelumnya. Tapi tetap saja jadinya 1 bulan sebelum hari H. Vendornya
Himalaya yang di jl. Roda Bogor. Sejujurnya saya menyesal menggunakan vendor
ini karena pelayanannya sangat tidak oke. Lambat, tidak responsif, tidak
memberikan pelayanan yang maksimal. Harga pun saya bilang termasuk mahal ya
15 ribu per undangan.
Soevenir
Untuk soevenir kami
membelinya di Mangga Dua Square. Soevenirnya kipas Jepang dengan harga 3.500
per pcs.Tadinya sih saya mau memesan gelas, karena takutnya pecah di bawa ke
Sukabumi akhirnya kami memilih kipas Jepang.
Mobil Pengantin, Buket
Bunga Pengantin & Bridesmaid
Ini semuanya free.
Mobil Pengantinnya dipinjamkan oleh teman Gereja. Dia memang biasa menyewakan
Alphard nya untuk acara nikahan, karena sudah mengenal kami, kami dipinjamkan
secara cuma-cuma tanpa bayar sepeserpun, hehe. Untuk buket bunga sebenarnya
kami awalnya dibuatkan oleh team decor nya Gereja bunga plastik dan juga untuk
hiasan di mobil pengantin dan bridesmaid. Ternyata pada H-1 ada seorang donatur
dari Gereja yang memesan buket bunga mawar asli dari florist dan
mengantarkannya ke Hotel saya pada hari H pagi-pagi. Bunganya cantik dan terima
kasih banyak ke orang yang memberikannya pada saya walaupun saya tidak tahu
siapa orangnya. Semoga Tuhan membalas kebaikan mereka dengan berkat yang
melimpah.
Dress Mama, Mama
Mertua, Bridesmaid
Untuk dress mama &
mama mertua, saya membelinya di butik. Saya lupa nama butiknya, hehe. Butiknya
ada di dekat rumah saya. 1 dress harganya 750 ribu dan saya ambil 2 karena mama
dan mama mertua harus pakai dress yang sama. Untuk bridesmaid sendiri, saya ke
tukang jahit dengan bahan scuba, dress pendek 2 pcs @250. Jadi total untuk
dress yang saya keluarkan adalah 2 juta. Untuk penerima tamu dan penjaga angpao
tidak kami sediakan. Karena mereka sudah menyiapkannya sendiri. Untuk penerima
tamu dan penjaga angpaonya adalah dari keluarga pasangan saya.
Pemberkatan
Sebenarnya tidak ada
biaya untuk pemberkatan. Hanya saja ada namanya persembahan sulung ke Pendeta.
Ini sukarela. Kami memberikan sebesar 1 juta kepada pendetanya yang dimasukkan
ke dalam amplop.
Sangjit
Untuk sangjit kami
mengadakannya di rumah. Awalnya pasangan saya maunya di resto. Tapi, saya pikir
kalau di rumah bisa menghemat biaya. Apalagi pasangan saya itu keluarga besar
yang datang saat sangjit semuanya ditambah bocah-bocah. Sedangkan kalau dari
keluarga saya tidak begitu banyak karena keluarga besar saya ada di kampung
halaman. Jadi, saat sangjit itu rumah saya sudah seperti orang kawinan, LOL.
Untuk seserahan seperti adat orang cinesse Bogor pada umumnya.
Angpao
Karena banyaknya orang
yang membantu saya saat acara nikahan, saya sudah menyiapkan banyak angpao yang
akan saya serahkan sebagai tanda saja.
Tapi, saya sudah
diancam sama teman Gereja bahwa mereka membantu ikhlas tidak mengharapkan
angpao. Dan mereka juga bukan type orang yang mengikuti tradisi yang katanya
harus dapat angpao walaupun nilai angpaonya kecil. So, yang saya siapkan hanya
untuk angpao untuk penjaga angpao dan bridesmaid.
Capil
Kebetulan lagi, ini
kepala Capil Sukabumi itu kenal dengan mama mertua. Jadi mereka di undang ke
acara pemberkatan saya untuk tanda tangan surat nikah di tempat. Harusnya ini
bayar lho. At least biasanya 500 ribu s/d 1 juta. Tapi, ini kami juga free
karena kenal, hoho. Dia cuma minta dibawakan oleh-oleh dari Bogor. Jadi, kami
bawakan kue-kue seperti talas Bogor, dll.
Honeymoon
Untuk honeymoon
sendiri itu optional ya. Saya dan suami awalnya mau honeymoon di akhir tahun
saja bersamaan dengan liburan Natal dan Tahun Baru. Berbagai pertimbangan,
karena selain biaya akomodasi dan pesawat mahal saat high season dan juga saya
dan suami belum tentu mendapat cuti, akhirnya kami memanfaatkan cuti dari
kantor saat pernikahan kami. Saya dari kantor diberikan cuti 4 hari. Agak nekat
sih sebenarnya, karena pasti capek banget. Bayangkan ya, sabtu acara nikahan
kami di Sukabumi. Malamnya kami langsung berangkat ke Bogor. Subuhnya kami ke
bandara Soeta. Dan kami di sana selama 3 hari sampai dengan hari Selasa. Benar-benar
express. Sebenarnya ga cukup, tapi pertimbangan kenapa kami tidak menundanya,
bagaimana kalau seandainya saya langsung hamil. Kami pikir, inilah
kesempatannya yang paling tepat.
Kalau saya rangkum biaya
sebagai berikut :
- Bridal + Decor = 18
juta
- Venue Villa Pesona
Pangrango = 7,5 juta
- Catering 200 pax
@50.000 = 10 juta
- Dokumentasi = 3,5 juta
(include prewed indoor)
- Sound System = 2 juta
- MC, Pemain musik +
singer = Free
- Wedding Cake = 1,5
juta
- Undangan = 15.000 *
100 = 1,5 juta (100 undangan)
- Soevenir = 500 ribu
- Mobil Pengantin =
Alphard (free)
- Dress mama, mama
mertua, bridesmaid = 2 juta
- Pemberkatan = 1 juta
- Sangjit = 5 juta
- Angpao = 500 rb (untuk
bridesmaid dan penjaga angpao)
- Buket bunga pengantin
dan bridesmaid = Free
- Capil = free
- Lain –lain = 2 juta
(balon helium, konsumsi selama di villa, dll)
- Honeymoon (Bali, 3D2N)
= 5 juta (optional)
Oia, kalian pasti
bingung kenapa tidak ada budget Cincin Kawin. Kebetulan saya tidak begitu suka
pakai cincin. Jadi, kami memang tidak menggunakan cincin kawin emas tapi perak
yang hanya kami gunakan sebagai simbolis saat pemakaian cincin nanti. Semuanya
tergantung dari kalian sih maunya pakai yang emas, intan, berlian. Toh nanti
kalau kami mau, kami bisa membelinya kapan saja.
Total Budget 70 juta.
Yang kami keluarkan hanya 60 juta. Puji Tuhan :D Mungkin karena sebagian besar
harganya adalah harga teman. Kalau bukan harga teman mungkin bisa habis 100
juta. Bukannya kami tidak ada dana untuk melangsungkan pernikahan secara besar-besaran
(cieelahh sombongnya, LOL) tapi kami berencana untuk merenovasi rumah yang baru
saja kami ambil (KPR) beberapa bulan sebelumnya. So, kami berusaha untuk
memenuhi kepentingan kami dan kepentingan orang tua yang mau tetap mengadakan
resepsi. Dan akhirnya semuanya bisa terwujud dan semua pihak senang. Bisa
mengadakan resepsi dan masih bisa merenovasi rumah dari sisa tabungan dan
ditambah angpao yang kami dapat. Puji Tuhan juga angpao yang kami terima lebih
dari setengahnya dari biaya yang kami keluarkan. Kalau soal angpao sebenarnya
tergantung dari seberapa koneksi kita dengan para petinggi. Semakin banyak
mengenal para petinggi seperti boss semakin besar peluang kita mendapatkan
angpao besar. Semuanya tergantung dari seberapa dekat anda dengan atasan dan
koneksi anda. Puji Tuhan dari undangan saya banyak yang memberikan angpao
besar. Yang namanya boss kan pasti minimal memberikan 1 juta. Ada yang 2 juta.
Ada yang kasih 3 juta. Bersyukur sih karena setidaknya uang yang kami keluarkan
balik dan bisa kami gunakan untuk kepentingan renovasi rumah.
Untuk soal budget saya
dan pasangan mengeluarkan biaya tanpa meminta kepada ortu sepeserpun. Hanya
wedding cake saja yang dibayar oleh ortunya pasangan saya. Sebenarnya ada
bagusnya juga untuk biaya tidak melibatkan ortu. Karena saya dan pasangan bebas
menentukan segalanya yang berhubungan dengan pernikahan kami tanpa melibatkan
mereka. Termasuk para undangan yang menentukan saya dan pasangan. Saat memilih
para tamu undangan harus pinter-pinter sih karena buat apa mengundang orang
yang tidak terlalu dekat dan belum tentu datang.
Semoga apa yang saya
tulis bisa menjadi patokan buat teman-teman yang mau menyelenggarakan pernikahan
dengan budget minim. Banyak teman yang bilang, pernikahan itu sekali seumur
hidup, jadi mereka mati-matian mengumpulkan uang ratusan juta hanya untuk
dihabiskan dalam 2 jam. Ooo NO. Kalau saya sih lebih memilih uangnya saya
habiskan untuk liburan keliling Eropa daripada menghabiskan uang 200 s/d 300
juta hanya untuk menyenangkan orang lain saat resepsi. Nah gimana guys? Your
choice J