Tanggal 9 Maret 2015 saya kembali ke RSGM FKG UI untuk kedua kalinya. Sebelumnya, saya sudah janjian dengan mbak yang menangani saya beberapa hari sebelumnya agar mbaknya bisa booking dental unit untuk saya. Maklum ya dental unitnya terbatas.
Ketika tiba di RSGM UI jam 8 pagi sesuai janji, saya langsung diajak masuk dan diminta tiduran di dental unit yang sudah di booking atas nama saya. Mbaknya melepas tambalan sementaranya. Gigi geraham saya yang sebelah kanan terasa sangat ngilu ketika tambalan sementaranya dibuka.
Mbaknya curiga kalau gigi geraham kanan itu sudah terkena saraf. Untuk memastikan saya diminta rontgen dan minta surat pengantar dari dokter gigi di depan dan harus dikerjakan oleh dokter gigi yang mengambil spesialis dibidang konservasi dilantai dua. Yang bisa dikerjakan oleh mbaknya hanya gigi 36 di kiri. Yang kanan tidak boleh karena itu gigi paling belakang. Harus yang lebih ahli katanya.
Mbaknya curiga kalau gigi geraham kanan itu sudah terkena saraf. Untuk memastikan saya diminta rontgen dan minta surat pengantar dari dokter gigi di depan dan harus dikerjakan oleh dokter gigi yang mengambil spesialis dibidang konservasi dilantai dua. Yang bisa dikerjakan oleh mbaknya hanya gigi 36 di kiri. Yang kanan tidak boleh karena itu gigi paling belakang. Harus yang lebih ahli katanya.
Gigi saya mulai dibersihkan dan di bor. Tidak sakit hanya sesekali terasa ngilu. Dan prosesnya itu lama. Yang membuat lama itu karena setiap kali mbaknya selesai bor harus di foto dulu, lalu dia harus mencari dokternya dulu minta acc. Dan si dokternya yang biasanya stand by di ruangan itu ternyata sedang meeting. Makanya saya lumayan lama menunggu si mbaknya bolak-balik. Jadi kalau dokternya bilang belum bersih, mbaknya bor gigi saya lagi, foto lagi, minta acc lagi, balik lagi. Sampai tak terhitung lagi banyaknya mbaknya bolak balik.
Mbaknya minta maaf berkali-kali ke saya, katanya dia harus menunggu dokternya di luar ruangan karena dia tidak boleh mengetok ruangan itu saat ada meeting. Jadi dia hanya menunggu saja sampai dokternya keluar.
Setelah proses ngebor gigi saya yang memakan waktu sampai jam 1 siang, akhirnya dilanjutkan dengan menambal. Proses menambal pun tidak semudah yang saya kira. Ada beberapa tahap. Harus dilapisi dulu untuk melindungi saraf. Lalu di foto lagi dan minta acc berkali-kali lagi hingga akhirnya di approve oleh dokternya untuk dilanjutkan dengan proses menambal.
Oia, lampu tempat mbaknya booking dental unit untuk saya itu tidak menyala. Akhirnya dia meminta bantuan temannya untuk menyenter gigi saya dengan lampu hp. Itu adalah salah satu kendala yang menghambat mbak ini mengerjakan gigi saya. Si mbaknya bilang di sini serba keterbatasan. Mbaknya tapi kreatif. Dia membawa sendiri alatnya.
Kamu bayangkan saja satu alat dipakai ramai-ramai bersama dengan pasien yang lain. Kalau disterilkan dulu sih oke. Tapi saya perhatikan tidak ada proses steril. Dan alat di sana itu sudah jelek, keliatan kotor, berantakan, dan tidak terurus. Semuanya serba terbatas. Bukti nyata kalau pemerintah itu tidak care dengan pendidikan kedokteran.
Bagi yang mau berobat ke sana, kalau kalian mengejar waktu dan tidak sabar, sebaiknya jangan ke sana.
Oia, lampu tempat mbaknya booking dental unit untuk saya itu tidak menyala. Akhirnya dia meminta bantuan temannya untuk menyenter gigi saya dengan lampu hp. Itu adalah salah satu kendala yang menghambat mbak ini mengerjakan gigi saya. Si mbaknya bilang di sini serba keterbatasan. Mbaknya tapi kreatif. Dia membawa sendiri alatnya.
Kamu bayangkan saja satu alat dipakai ramai-ramai bersama dengan pasien yang lain. Kalau disterilkan dulu sih oke. Tapi saya perhatikan tidak ada proses steril. Dan alat di sana itu sudah jelek, keliatan kotor, berantakan, dan tidak terurus. Semuanya serba terbatas. Bukti nyata kalau pemerintah itu tidak care dengan pendidikan kedokteran.
Bagi yang mau berobat ke sana, kalau kalian mengejar waktu dan tidak sabar, sebaiknya jangan ke sana.
Saya rencananya tidak akan ke sana lagi. Kapok. Capek kalau yang mengerjakannya harus bertanya terus ke dokternya. Yang seharusnya setengah jam bisa selesai malah jadi seharian seperti kasus saya. Dari pagi jam 8 sampai jam 3 sore baru selesai untuk satu gigi saja. Dan itupun belum sampai tahap pemolesan.
12 comments
hai cecil,
seneng baca blog kamu. sangat informatif.
part 3nya mana?
saya baca di part 1 kamu rencana pasang kawat, mau tanya jd apa nggak?
thanks yah
@gidzz : Hai juga. Jadi kok. Minggu depan mau pasang sama dokter Ortho di Bogor. Kalo sudah selesai pasangnya nanti saya posting lagi :)
Hi cecil salam kenal. Pasang brachetnya di bogor ya kenapa gak sekalian di FKG UI?
Hai Jacob.. Salam kenal juga. Soalnya saya ga bisa kalo hari kerja. Kebetulan ada dokter ortho di Bogor yang praktek di Rumah Sakit hari sabtu. Kamu mau pasang juga ya? Rencana pasang di mana?
Siap Cecil,
Kalau punya informasi tentang harga dan ketentuan di UI tentang biaya pemasangan kawat info-info yah.
Thanks banget
Hahahahahaaa ........, sumpah ngakak banget baca pengalamannya!
Tx for sharing ya ...
hiii cecilia... salam kenal.. duhh aku jdi pengen masang kwat ggi di fkgui jg ini, aku mau tanya2 lwat line aja boleh?
please add ya (line id: adityasdians)
thanks dear
@pancasila : hahahaha. Emangnya lucu ya. Okeilah. Sama2 :)
@Gidzz : oke siap
@Dee : Hai, salam kenal. Duh, maap gw ga jd pasang di UI x.x
Saya Ada Gigi Bungsu nih, RSGM FKG UI Buka kapan aja ya? sabtu minggu buka?
@Rama : Bukanya senin s/d jumat dari jam 08.00 - 13.00. Sabtu minggu libur.
Minta kontaknya boleh kak?mau nanyananya, Soalnya lagi cari2 dokter gigi buat kontrol behel, baru pindah ke pulau jawa...
@asyraft : Kasih email saja nanti saya hubungi :)