March 22, 2015

Perawatan Saluran Akar Part 1

Hari Jumat kemarin, saya pergi ke dokter gigi lagi. Tapi kali ini saya tidak pergi ke RSGM FKG UI karena jauh dan akhirnya memilih yang dekat kantor. Namanya Meridien Clinic. Kesan pertamanya, nih clinic oke juga. Bersih, nyaman, mewah, elegan. Dokter yang praktek kebetulan cewek dan dia ditemani dua asisten cewek dan cowok. Saya diminta tiduran dan dokternya menanyakan ada keluhan apa.

Saya jawab, "gigi berlubang, dok."

Gigi saya yang berlubang tinggal satu yang belum dilakukan penambalan. Sebelumnya gigi 36 sudah ditambal oleh mbak mahasiswa di UI. Sekalinya diperiksa sama nih dokter, katanya gigi saya yang berlubang bukan cuma satu. Saya sampai heran karena yang terlihat oleh mata saya hanya satu.

Dokternya bilang, "Memang ga keliatan tapi kalo ditusuk pake alat ada lubangnya. Ini coba kamu liat, saya tusuk begini nyangkut nih alatnya." Benar ada yang nyangkut dan memang berlubang tapi saya tidak paham lubangnya ada di mana. Dokter bilang harus ditambal walaupun masih kecil. Kalau dibiarkan nanti bisa semakin besar. Ya sudah akhirnya saya langsung minta dokter tambal permanen hari itu juga. Di bor sebentar, di sinar, dan selesai.

Nah, gigi bagian bawah yang bermasalah itu, dia sebelumnya bertanya pada saya,  "ada keluhan pusing, sakit kepala, atau sakit sampai nyut-nyutan?" Jawaban saya tidak pernah. Paling dulu pernah ngilu kalau kena makanan kalau sedang mengunyah. Makanya sekarang saya mengunyah menggunakan gigi kiri saja. Mendengar keluhan saya, dokter bilang harusnya langsung bisa ditambal permanen. Di bor sama dia. Tapi kok saya merasakan ngilu. Karena melihat saya mulai ngilu, dokternya bilang sudah kena syaraf dan harus perawatan saluran akar dulu selama 4-5 kali kunjungan. Persis seperti kata dokter dan mbak mahasiswa di UI. Gigi saya ternyata harus perawatan saluran akar.

Saya diberikan obat di gigi dan ditambal sementara dan balik lagi seminggu kemudian. Dokternya juga heran, kasus yang kena syaraf gitu biasanya kalau di bor itu sampai teriak-teriak saking sakitnya dan sering mengeluh pusing, sakit kepala. Sedangkan saya tidak pernah ada keluhan dan bahkan seumur hidup belum pernah merasakan yang namanya sakit gigi.

Waktu bayar saya agak kaget. Tambal sementara gigi 47 seharga 200k. Tambal R. Komposit gigi 26 adalah 400k. Saya tidak bawa cash dan untungnya saya bawa CC. Mahal ya. Tapi memang sih keliatan nih dokternya rapi kerjanya. Mungkin karena faktor tempat juga ya. BSD mana ada yang murah? 

Kembali ke masalah gigi. Sebaiknya, sebelum gigi kalian harus mengeluarkan uang yang lebih banyak, lakukan perawatan gigi kalian mulai sekarang. Rajin-rajin bersihkan karang gigi, periksa gigi setiap 6 bulan sekali. Belakangan ini saya konsen dengan masalah gigi dan saya mau berkomitmen mulai sekarang harus rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan daripada nanti saya harus mengeluarkan yang lebih banyak lagi karena gigi rusak dan parahnya lagi harus dicabut. 

Dulu itu saya takut ke dokter gigi karena mendengar keluarga, teman, saudara yang cerita kalau cabut gigi, tambal dan segala yang dikerjakan dokter itu sakit. Bahkan sampai ada yang menangis dan teriak. Saya sendiri sudah ditambal dua gigi permanen dan tidak merasakan sakit yang berarti. Harusnya kalau giginya masih sakit tidak boleh langsung di bor. Perawatan dulu sampai tidak terasa sakit, baru nanti di bor dan kamu tidak akan merasakan apa-apa saat di bor. Makanya, mulai sekarang hilangkan image kalau ke dokter gigi itu menakutkan. Trust me😊
Posted by: caecilia
CS.Com Updated at: March 22, 2015
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...